Saksikan Bulan Purnama Super, Gerhana Total dan Hujan Meteor pada Tahun 2022

Saksikan Bulan Purnama Super, Gerhana Total dan Hujan Meteor pada Tahun 2022
Ilustrasi - Fase gerhana bulan total terlihat dengan latar depan tugu pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (26/5/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa.

Jakarta – Masyarakat Indonesia pada tahun 2020 ini bisa menyaksikan fenomena astronomis menarik, seperti bulan purnama super, gerhana bulan total dan hujan meteor.

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, sejumlah fenomena astronomis menarik dapat disaksikan masyarakat Indonesia tahun ini.

“Bulan purnama super atau bulan purnama perige adalah fase bulan purnama yang terjadi beriringan dengan ketika bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi atau disebut juga perige,” kata Andi di Jakarta, Rabu (12/01).

Andi yang merupakan peneliti di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN menuturkan bulan purnama super terjadi setiap tahunnya setidaknya satu kali dalam setahun.

Puncak bulan purnama super terjadi pada 14 Juni 2022 pukul 18.51.35 WIB atau 19.51.35 WITA atau 20.51.35 WIT dengan jarak 357.658 kilometer (km).

Fenomena yang sama juga dapat disaksikan pada 14 Juli 2022 pukul 01.37.23 WIB atau 02.37.23 WITA atau 03.37.23 WIT dengan jarak 357.416 km.

Bulan purnama super dapat disaksikan dari arah Tenggara hingga Barat Daya sebelum Matahari terbenam hingga setelah Matahari terbit.

Sementara itu, masyarakat dapat menyaksikan fenomena puncak hujan meteor Perseid pada 13-14 Agustus 2022.

Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi saat Gerhana Bulan

Perseid adalah hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Perseus. Intensitas maksimum hujan meteor ini adalah sebesar 100 meteor per jam.

Dengan ketinggian maksimum titik radian di Indonesia yang bervariasi antara 20,9° (Pulau Rote) hingga 37,8° (Sabang), intensitas hujan meteor Perseid berkurang menjadi 36 meteor per jam (Pulau Rote) hingga 61 meteor per jam (Sabang).

Titik radian Perseid terbit dari arah Timur Laut antara pukul 23.00 malam sebelumnya (untuk Sabang atau yang selintang) hingga pukul 01.00 waktu setempat (untuk Pulau Rote atau yang selintang).

Perseid dapat disaksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radiannya berkulminasi di arah Utara. Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.