Semangat Kebersamaan Warga Tanjungpinang Meriahkan Ramadan dengan Berburu Takjil

Warga saat berburu takjil di kawasan Batu X Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, (Foto:Ulasan Network)

Sudah menjadi tradisi setiap bulan Ramadan, masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) berburu takjil atau makanan ringan untuk berbuka puasa.

Momen tersebut setiap tahunnya disambut umat Muslim dan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memeriahkan Ramadan.

Bahkan disetiap sudut jalan di Kota Tanjungpinang, ramai pedagang menyajikan aneka menu yang menggoda mata dan selera.

Ada juga warga rela berpindah-pindah lokasi untuk mencari takjil sebelum berbuka puasa. Berburu takjil di bulan Ramadan tentunya ada sensasi yang berbeda pula.

Sepertu para pelaku UMKM, mereka ramai-ramai menawarkan beragam produk kuliner mulai dari makanan yang tergolong ringan seperti kue-kue, gorengan, hingga makanan berat seperti lauk-pauk.

Seperti yang terlihat di sepanjang jalan tepatnya di depan Kedai Kopi Batu X. Warga memadati salah satu lapak pedagang yang menjual aneka takjil hingga lauk-pauk, Senin 18 Maret 2024.

“Saya rutin jualan takjil setiap Ramadan. Karena memang pasti ramai pembeli, tidak hanya untuk umat Muslim tetapi juga non-Muslim pun juga banyak yang membeli. Bahkan untungnya sehari bisa Rp500 ribu sampai Rp700 ribu per harinya. Lumayan pakai nambah-nambah untuk mudik nanti,” ujar salah seorang pedagang takjil, Upik (52).

Sementara pedagang lainnya, Husni (42) juga menyampaikan hal yang sama. Dia mengungkapkan bahwa dengan berjualan takjil, dirinya bisa meraih untung hingga ratusan ribu rupiah setiap hari.

“Menu saya jual seperti kolak, es buah, es campur, es pisang ijo, dan aneka lauk pauk yang dijualnya diburu pembeli”.

Menurut dia, biasanya awal bulan dan akhir bulan Ramadan adalah saat-saat pembeli membeludak memburu takjil.

Salah satu pembeli, Ratna mengatakan setiap tahun saya dan keluarga selalu bersemangat untuk mencari takjil untuk berbuka puasa.

“Disamping keliling-keliling mencari takjil, namun juga untuk menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka puasa tiba,” ujar Ratna.

Menurutnya berburu takjil bukan hanya sekedar mencari camilan untuk berbuka puasa, tetapi yang paling penting momen kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman.

“Kami sering bertukar rekomendasi takjil dan berbagi cerita tentang pengalaman kami selama berburu takjil. Seperti menu-manu apa yang lezat,” tambah dia.

Saat ditanya tentang takjil favoritnya, Ratna tidak ragu menyebutkan kolak pisang, dan kurma sebagai pilihan utama keluarganya.

“Kami tidak hanya berpatokan dengan kolak pisang dan kurma saja tapi ada menu lainnya seperti risol, bakwan, piscok dan es buah,” jelasnya.