JAKARTA – Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, Selasa 01 Oktober 2024 malam waktu setempat, ternyata menggunakan rudal presisi berkecepatan hipersonik yakni Fattah-2 dan Fattah 3.
Serangan Iran tersebut, sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah akhir pekan lalu oleh Israel dan dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan di Beirut, serta pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bulan Juli.
Pada Selasa malam kemarin, sirene meraung di kota-kota besar Israel saat rudal Iran berjatuhan.
Namun Israel mengeklaim hanya sedikit serangan yang terjadi di wilayah tengah dan selatan, sementara dua orang terluka akibat pecahan peluru yang jatuh di ibu kota Tel Aviv.
Serangan tersebut merupakan kali pertama Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan rudal hipersonik Fattah ke Israel, sampai membobol sistem pertahanan udara canggih Iron Dome.
“Untuk pertama kalinya IRGC menghancurkan perisai radar Hetz PRK, dengan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3,” demikian keterangan IRGC seperti dikutip media Rusia, RIA Novosti.
Kesuksesan rudal hipersonik Fattah milik Iran ini jadi sorotan, karena mampu menembus sistem pertahanan canggih Iron Dome Israel.
Akurasi serangan Iran ke Israel juga menjadi pertanyaan, seberapa jauh jarak Iran ke Israel hingga rudal itu bisa menembus Iron Dome.
Jarak terpendek antara ibu kota Teheran dengan Tel-Aviv melalui jalur udara sejauh 985 mil atau setara 1,585 kilometer.
Sementara itu, jarak rute terpendek antara Teheran dan Tel-Aviv adalah 1.913 kilometer lewat jalur darat.
Rudal Fattah Iran diklaim memiliki kecepatan 10.000 mil atau setara 16.000 kilometer per jam.
Baca juga: Jenderal AS: Keamanan Israel Terancam, Iran Punya Stok 3.000 Rudal Balistik
Baca juga: Iran Gempur Israel, Luncurkan Ratusan Rudal Balistik ke Tel-Aviv
Dengan kecepatan seperti itu, artinya Fattah hanya butuh sekitar 11 menit jatuh di Israel. Meski demikian, tidak diketahui di mana lokasi persis Iran menembakkan rudalnya ke negeri Zionis tersebut.
Rudal Fattah Iran dilengkapi sistem canggih, dengan hulu ledak yang kuat. Rudal ini juga mempunyai sistem deteksi dini dan kemampuan manuver yang cepat.
Rudal hipersonik Fattah salah satu jenis rudal terbaru canggih yang dimiliki Iran saat ini. Iran mengeklaim bahwa mereka baru pertama kali menggunakan rudal tersebut saat menyerang Israel Selasa 01 Oktober 2024.
Iran mengatakan bahwa mereka baru mendapatkan rudal hipersonik Fattah-1 pada Juni 2023. Sementara itu, mereka baru mendapatkan Fattah-2 5 bulan setelahnya tepatnya November 2023.
Menanggapi serangan itu, Israel mengatakan bakal balas ke Iran dalam beberapa hari mendatang. Menurut sejumlah pejabat Israel, serangan balasan ini akan menyasar sejumlah fasilitas dan infrastruktur viral Iran.
Menanggapi serangan itu, Israel mengatakan bakal balas ke Iran dalam beberapa hari mendatang. Menurut sejumlah pejabat Israel, serangan balasan ini akan menyasar sejumlah fasilitas dan infrastruktur viral Iran.
Selain itu, Iran disinyalir memiliki stok 3.000 rudal balistik yang siap mengancam keamanan Israel. Hal itu dikatakan, Jenderal Kenneth McKenzie, mantan Kepala Komando Pusat AS.
Penryataan McKenzie tersebut membuat mitra mereka Israel tercengang. Rudal tersebut termasuk rudal berkemampuan jarak pendek dan menengah yang mampu mencapai target hingga 1.300 mil jauhnya.