Sistem Air Mancur Taman Tasek Tuah Kijang Rp15 Miliar Rusak, DLH Bintan Bungkam

Instalasi sistem pompa air Rp15,5 miliar di Kolam Taman Tasek Tuah, Kijang, Bintan rusak.

BINTAN – Sistem pompa air mancur dengan lampu warna-warni di Kolam Taman Tasek Tuah, Kijang, Bintan, Kepulauan Riau senilai Rp15,5 miliar rusak tak berfungsi.

Kini instalasi perangkat air mancur tersebut, dibiarkan begitu saja tanpa ada perhatian Pemerintah Kabupaten Bintan untuk upaya perbaikan.

Padahal awal kemunculannya, sempat membuat heboh masyarakat Bintan dan Tanjungpinang untuk menyaksikan indahnya air mancur tersebut yang dibarengi dengan lampu sorot berwarna-warni.

Sebelumnya, air mancur warna-warni ini selalu beroperasi setiap akhir pekan mulai pukul 18.00 WIB. Namun kini pemandangan indah itu tidak lagi tampak untuk menghibur pengunjung di Taman Tasek Tuah Kijang akhir-akhir ini.

Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Bintan, Aprizal Bahar untuk dimintai tanggapan kondisi kerusakan fasilitas sarana umum air mancur tersebut tidak memberikan tanggapan.

Sejak serah terima aset tersebut dari Dinas Perkim 2021 lalu, pemeliharaan fasilitas tersebut tersendat dengan alasan karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemeriahan Pesta Rakyat HUT Kemerdekaan RI di Kampung Jawa Korindo Bintan

Seperti diketahui, air mancur yang dibangun di kolam eks pencucian biji bauksit milik PT Antam itu, menelan anggaran yang tidak kecil yakni sebesar Rp15,5 miliar. Kawasan ini menjadi objek wisata taman kota andalan di Kijang, Kabupaten Bintan.

Pantauan dilapangan, kondisi fasilitas sarana umum air mancur tersebut saat ini sudah rusak. Pompa air dan fasilitas pendukung lainnya terendam air. Bahkan tidak terlihat adanya upaya perbaikan dari pihak DLH.

Seorang Warga Kijang, Bintan Timur, Arif Siregar mengatakan, kondisi fasilitas air mancur ini sudah lama rusak. Kini tidak ada lagi air menari-nari dihiasi lampu warna-warni setiap akhir pekan. Sebagai warga Kijang, ia sangat menyayangkan kondisi tersebut.

“Tidak ada lagi air mancur warna-warni menari-nari. Kalau dulu selalu ramai, karena pengunjung sengaja datang ingin melihat langsung,” jelasnya.

Baca juga: Prajurit Yonmarhanlan IV Tanjungpinang Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut Bintan