Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) meminta Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyalurkan obat-obatan untuk pasien COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.
Stok obat untuk pasien bergejala sedang hingga ringan tinggal sekitar 6 persen di Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohammad Bisri mengatakan, saat ini pihaknya sedang kesulitan mencari obat untuk pasien COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.
Bisri menilai penyebabnya karena minimnya rute penerbangan ke Kepri sehingga turut menghambat masuknya obat-obatan tersebut.
“Yang sedang kesulitan sekarang Remdesivir itu untuk kasus-kasus berat,” ujar Bisri di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Rabu (28/07).
Baginya, kebutuhan antivirus pada satu rumah sakit untuk merawat pasien bergejala sedang hingga berat dapat mencapai 200 ribu vial. Sementara setiap pasien, dapat mengonsumsi 6 hingga 8 vial dalam satu kali periode perawatan.
Nantinya, antivirus tersebut pun akan diberikan kepada pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga berat. Sementara untuk pasien karantina terpadu atau karantina mandiri, Pemprov Kepri akan memberikan bantuan Multivitamin.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyusunan pengadaan denga menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri.
“Iya. Kita hanya punya stok 6 persen. Nanti kita juga melalui APBD mana yang perlu kita beli,” tuturnya.
Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab