TANJUNGPINANG – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024. Keputusan ini didasari dari Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Berdasarkan data Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48′ LS dan 2 = 110° 21′ BT) +06° 08′ 28″ (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan maklumat Muhammadiyah ini normal terjadi dilakukan, karena pihaknya menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
“Kami PP Muhammadiyah tidak mendahuli siapapun. Jadi pengumuman dan maklumat ini lumrah terjadi setiap tahun,” ujar Haeder Nashir melalui video di kanal YouTube Muhammadiyah Channel.
Masih kata Haeder, sebagaimana berbagai organisasai islam bahkan negara juga mengeluarkan kalender. Baik kalender Hijriyah yang berisi tanggal menyangkut kegiatan publik.
Diterangkan Haedar, jika ada perbedaan atau kesamaan dalam tanggal untuk Idul Fitri dan Idul Adha, maka harus sudah menjadikan kaum muslim toleran, tasamuh (saling menghargai), dan tanawu (perbedaan cara dalam hal menjalankan ibadah).
Muhammadiyah terus mendorong seluruh pihak mewujudkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Tujuannya, kata Haedar, untuk menyelesaikan masalah perbedaan terkait penetapan hari-hari besar keagamaan umat Islam.
Seperti diketahui, pengumuman Muhammadiyah lebih dulu dari pemerintah maupun Nahdlatul Ulama. Pemerintah baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah pada 9 April 2024.(*)