Bisnis  

Tiga Hari PPKM Darurat, Pengusaha di Tanjungpinang Semakin Terpuruk

Suasan swalayan Ramayana selama penerapan PPKM Darurat sepi pengunjung. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tanjungpinang, sejumlah pengusaha baik pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun usaha lainnya mengaku semakin terpuruk.

Store Manager Ramayana Ardi menjelaskan bahwa sejak jalannya PPKM Darurat di Kota Tanjungpinang, pihaknya hanya membuka penjualan untuk Supermarket. Sedangkan untuk penjualan pakaian, hanya melayani secara daring atau online.

“Untuk saat ini, kita hanya buka akses untuk Supermarket. Jadi kalau untuk fashion, kita hanya melalui online,” ujarnya, Rabu (14/09).

Selain itu, PPKM Darurat juga berdampak pada pendapatan. Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung atau pembeli mengalami penurunanan hingga 70 persen.

“Sangat berpengaruh, selama PPKM Traffic customer mengalami penurunan hingga 70 persen,” tuturnya.

Untuk itu, Ardi mengaku bahwa pihak Ramayana terpaksa merumahkan sebagian karyawan. Nantinya, para karyawan tersebut akan saling bergantian untuk masuk bekerja.

Sejalan dengan itu, Putra, pemilik kedai kopi Batman mengaku pasrah dengan berjalannya PPKM Darurat. Menurutnya PPKM darurat merupakan kebijakan pemerintah pusat yang sulit untuk ditolak. Menurutnya, adanya PPKM Darurat semakin menurunkan pendapatan para pelaku UMKM.

“Lebih para PPKM Darurat, karena pelanggan tidak duduk. Hampir sama dengan tutup,” ucapnya.

Putra yang juga merupakan Koordinator Komunitas Kedai Kopi (Katiga) Kota Tanjungpinang mengungkapkan, sebagian pemilik kedai kopi telah menutup usahanya. Selain itu, ada juga pelaku UMKM yang juga menerapkan take away dan pesan antar.

Ia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan yang ditujukan untuk para pelaku UMKM dalam kondisi PPKM Darurat.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengatakan bahwa untuk saat ini pemerintah tidak menyiapkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak COVID. Menurutnya tidak adanya bantuan itu karena Kota Tanjungpinang tidak melaksanakan lockdown.

“Karena hari ini PPKM darurat, tidak lockdown. Aktivitas tetap berjalan Segala sesuatu itu hari ini tergantung sikap dan prilaku kita secara individu maupun kelompok. Jadi hari ini belum ada karena kita tidak lockdown,” pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Albet