Pembangunan Batam yang Sejalan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi aktivitas perekonomian Indonesia. (Foto:Dok/BP Batam)

BATAM – Seiring berjalannya waktu, Kota Batam terus bertumbuh dan maju sebagaimana yang telah direncanakan. Hal yang didukung dengan kebijakan serta pembangunan guna menjadikan Batam berdaya saing, tak hanya di Indonesia melainkan juga di wilayah Asia Pasifik.

Sederet pembangunan itu dapat pula dilihat sejak masa lampau ketika Batam mula-mula dikembangkan oleh Otorita Batam (kini Badan Pengusahaan (BP) Batam). Jalan raya, jembatan penghubung antarpulau, pelabuhan bongkar muat, bahkan bandar udara mulai dibangun dan beroperasi. Hasilnya, Batam tumbuh dengan sederet capaian-capaian ekonomi yang membanggakan.

Dalam tiga tahun terakhir saja, pertumbuhan ekonomi Batam mengalami kenaikan yang sangat memuaskan (2021-2023). Lewat data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen setelah tahun sebelumnya mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, pertumbuhan industri pengolahan dan sektor kontruksi memberikan kontribusi positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi Batam di tahun tersebut.

Memasuki tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Batam meroket dengan capaian 6,84 persen. Angka yang cukup membanggakan di saat beberapa daerah lain di Indonesia sedang mencoba untuk bangkit dari hantaman pandemi. Lalu pada tahun 2023, ekonomi Batam tumbuh 7,04 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini pun didasari oleh meningkatnya realisasi investasi di Batam pada tahun 2023. Yang secara keseluruhan, investasi tersebut mencapai Rp15,62 triliun atau naik 18 persen dari tahun 2022. Dengan rincian, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp6,8 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Batam yang memuaskan kurun tiga tahun terakhir ini pun, turut didukung oleh pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Seperti pembangunan pada konektivitas darat, di antaranya Jalan Koridor Utama Pelabuhan Batu Ampar-Bandara, mulai dari ruas Jalan Yos Sudarso Seraya Atas hingga Simpang Laluan Madani.

Selanjutnya Simpang Laluan Madani hingga Simpang Bandara dan Simpang Batu Besar. Kemudian, telah selesai juga pembangunan Jalan Hang Jebat ruas dari Simpang Batu Besar-Simpang Turi. Pembangunan infrastruktur jalan di kawasan ini pun dinilai harus dilakukan. Sehingga nantinya arus lalu lintas menuju kawasan KEK Nongsa, Kawasan Industri Kabil hingga ke Pelabuhan Batu Ampar bisa lancar tanpa kendala.

Bahkan hingga 2025 mendatang, BP Batam telah merencanakan beberapa prioritas pembangunan Batam. Di mulai dari pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan serta menjamin pemerataan ekonomi, pemulihan investasi khususnya terhadap empat sektor prioritas yang terdiri dari manufaktur; jasa dan pengembangan jasa kesehatan; UMKM serta industri kreatif dan logistik. Kemudian sektor-sektor lainnya yang menyasar kepada utilitas perkotaan, pemerataan sarana transportasi, dan pengembangan infrastruktur pendukung kemajuan investasi.

Teranyar, tentu saja pembangunan Jembatan Fly Over Sei Ladi yang direncanakan rampung akhir 2024 ini, dan pengembangan Rempang Eco-City yang diproyeksikan menjadi the new engine of Indonesia’s economic growth.

Baca juga: BP Batam Gelar Forum Bisnis Maritim Indonesia-Denmark

Capaian pertumbuhan ekonomi ini pun tak lepas dari peran Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang berani dengan kebijakan strategisnya. Keberaniannya memprioritaskan pembangunan infrastruktur kemajuan kota, memberikan stimulus terhadap ekonomi Batam pasca-Covid-19 hingga sekarang.

Kini, capaian itu masih terus dijaga dan dengan pembangunan yang tengah berjalan, pertumbuhan ekonomi Batam seolah sudah di rel yang tepat. Berjalan ke arah yang lebih baik, dan melaju menuju Batam Kota Baru. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News