Natuna – Tiga kapal nelayan Desa Sepempang, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau yang hilang kontak sejak Kamis (02/12) sore, akhirnya telah kembali dengan selamat.
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda turut hadir di dermaga menyambut kepulangan nelayan yang selamat setelah hilang kontak selama 3 hari.
Ketiga kapal nelayan tersebut merapat di Pelabuhan Teluk Baru, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Minggu (05/12) tengah malam.
Sebelumnya, keluarga dan warga Desa Sepempang mengkhawatirkan keselamatan para nelayan yang hilang kontak selama 3 malam.
Plt Camat Bunguran Timur, Hamid Hasnan mengatakan, ketiga kapal nelayan Desa Sepempang yang hilang kontak selama 3 hari tersebut sudah kembali dengan selamat ke pangkuan keluarganya.
“Tadi malam jam sekitar pukul 00.00 WIB,” ucap Hamid saat dihubungi lewat telfon, Minggu (05/12).
Baca juga: Tinggi Gelombang di Laut Natuna Utara Capai 9 Meter
Ia mengatakan, bersama Sekretaris Daerah Natuna Boy Wijanarko, Plt Camat Bunguran Timur Hamid Hasnan, para pimpinan Forkopimda, Keluarga serta masyarakat turut mendampingi Wakil Bupati Natuna menyambut kepulangan nelayan Desa Sepempang.
“Kita khawatir. Jadi kita sambut untuk melihat keadaan mereka,” tambah Hamid.
Sementara itu, Bahran (40) salah satu nelayan yang sempat hilang kontak mengaku kaget saat tiba dipelabuhan Teluk Baruk, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, pasalnya ia melihat banyak masyarakat dan pejabat di Natuna yang menunggu kepulangannya.
“Kami kaget, kenapa ada ramai orang dipelabuhan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, cuaca buruk dan jarak yang jauh menyebabkan ia tidak bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga dan pihak terkait.
“Cuaca buruk itu mungkin yang buat keluarga khawatir,’ ujar Bahran.
Baca juga: Tiga Kapal Nelayan Natuna Hilang Kontak di Laut
Fitria (35), istri Bahran mengaku sempat khawatir saat suami tidak dapat dihubungi karena cuaca sedang tidak bersahabat.
Namun kini perasaannya sudah kembali tenang, karena kepala keluarganya sudah kembali dengan selamat.
Fitria mengaku, akan mempertimbangkan untuk suaminya turun melaut lagi bila cuaca masih mengkhawatirkan.
“Senanglah suami pulang dengan selamat, kalau kemaren-kemaren memang resah. Karena susah tidak dapat dihubungi suami di laut,” ujar Fitria.