BINTAN – Tim Pemberdayaan Kamitraan Masyarakat (PKM) program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) meningkatkan kompetensi guru-guru SMPN 2 Bintan.
Peningkatan kompetensi itu digelar lewat pelatihan “Penyusunan Modul Ajar dan Asesmen Kurikulum Merdeka melalui Pendekatan Teaching at the Right Level dan Culturally Responsive Teaching yang Berbasis Kemaritiman bagi Guru SMP Negeri 2 Bintan”, baru-baru ini.
Ketua Tim PKM DRTPM PBSI FKIP UMRAH, Legi Elfitra mengatakan, pelatihan terhadap guru-guru SMP 2 Bintan dalam menciptakan modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik di sekolah yang berbasis kemaritiman. Ia berharap pelatihan meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun modul ajar dan asesmen yang efektif sesuai dengan kemampuan siswa.
“Melalui pendekatan TaRL, guru dilatih untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan pengajaran berdasarkan kemampuan siswa saat ini, sehingga pembelajaran menjadi lebih tepat sasaran,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat 13 September 2024.
Sementara itu, pendekatan CRT menekankan pentingnya merespons budaya lokal dalam pengajaran. “Khususnya dalam konteks kemaritiman yang menjadi ciri khas wilayah Bintan,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi teori dalam menyusun modul ajar yang adaptif dan kontekstual yang disampaikan Legi Elfitra. Para guru juga diajarkan cara melakukan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta bagaimana memasukkan unsur kemaritiman dalam kurikulum secara kreatif, misalnya melalui pembelajaran berbasis proyek yang terkait dengan kehidupan nelayan, ekosistem laut, dan keberlanjutan sumber daya alam laut.
Legi melanjutkan, kegiatan PKM DRTPM ini dilaksanakan secara tatap muka selama tiga kali seacara tatap muka, dan empat kali bimbingan teknis secara dalam jaringan (daring) atau online.
Legi berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberikan dana hibah kepada Tim PKM UMRAH.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas bantuan hibah DRTPM Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetititf Nasional Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2024 ini, “ucap dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Materi pelatihan berfokus pada beberapa aspek. Aspek diferensiasi dalam pembelajaran dipaparkan Metta Liana tentang pentingnya memahami keberagaman kemampuan siswa dan cara menyusun strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Diferensiasi ini bertujuan agar semua siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Materi mengenai bahan ajar disampaikan Assist. Prof. Dr. Harry Andheska tentang membahas cara merancang bahan ajar yang efektif dan kontekstual dengan situasi kemaritiman, sesuai dengan budaya lokal di Bintan. Melalui materi ini, para guru diajak lebih kreatif dalam memadukan unsur kemaritiman ke dalam pengajaran mereka, sekaligus mendukung terciptanya pembelajaran yang lebih relevan dan menarik bagi siswa.
Baca juga: Tim PKM UMRAH Edukasi Pelajar Penanaman Mangrove dan Pencegahan Abrasi Pantai
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bintan, Agustiawan menyambut baik kegiatan tersebut. Ia percaya, pelatihan dari dosen-dosen UMRAH itu dapat memberikan dampak positif bagi guru di sekolahnya.
“Kegiatan seperti ini dapat membantu guru dalam menjalankan Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan di sekolah. Sehingga, mereka dapat mengembangkan atau menciptakan mosul ajar yang sesuai dengan konteks kemaritiman,” ujarnya.
“Kegiatan ini juga memberikan manfaat yang sangat besar terhadap siswa dalam proses pembelajaran nantinya,” katanya lagi. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
