Tips Mengemudi Aman Agar Mudik Terasa Nyaman

Mobil
Antrean mobil di Pelabuhan Roro Punggur, Batam yang akan menyeberang ke Tanjunguban. (Foto:Dok/Ulasan.co)

Hai sahabat Ulasan. Musim mudik lebaran sudah tiba nih. Apakah Anda merencanakan mudik tahun ini bersama keluarga ke kampung halaman?

Nah jika Anda merencanakan mudik menggunakan mobil pribadi tentunya bakal seru di perjalanan.

Namun tetap melakukan persiapan yang matang, agar selama perjalanan mudik tetap nyaman dan tetap berkesan tentunya.

Terpenting, Anda beserta keluarga sampai di tujuan dengan keadaan selamat dan merayakan kemenangan di Hari Raya Idulfitri 2024 ini bersama keluarga besar di kampung halaman.

Bagi pemudik yang merencanakan perjalanan ke kampung halaman dengan mobil pribadi. Agar aman dan nyaman sepanjang perjalanan, berikut tips dari kami

Kecelakaan yang terjadi di jalan raya dan jalan bebas hambatan disebabkan banyak faktor. Namun penyebab utamanya selama ini, buruknya cara dan perilaku berkendara pengguna jalan itu sendiri.

Ilustrasi mengemudi sambil menelepon. (Foto:Dok/Istimewa)

Mulai dari mengemudi dalam pengaruh alkohol, mengantuk, berponsel ria, ugal-ugalan dan tidak menaati peraturan, sudah menjadi perilaku buruk yang umum terjadi.

Kondisi itu dihadapkan pada musim mudik lebaran, yang selalu menjadi perhatian pemerintah. Khususnya transportasi darat, mayoritas diisi kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua.

Kecelakaan yang merenggut korban jiwa banyak terjadi. Sudah sangat butuh kesadaran pengendara untuk mengubah perilaku saat mengemudi.

Berikut beberapa kebiasaan mengemudi aman agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan raya, melansir dari oto.

Fokus menyetir dan jauhkan smartphone

Penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di belahan bumi manapun, karena sibuk chatting dan menelepon ketika menyetir.

Namun sayangnya masih banyak yang menganggap sepele permasalahan ini, karena sebagian orang merasa mampu bekerja multitasking, mengemudi sembari tangan sibuk memegang smartphone.

Memakai handset atau hands-free masih tetap berisiko karena pengemudi bakal pecah konsentrasinya.

Bila mendesak, lebih baik menepi keluar dari jalan, daripada mencelakakan keluarga Anda yang berada di dalam mobil. Jika butuh smartphone untuk peta digital, lebih baik penumpang sebelah yang memantau dan memandu pengemudi.

Peraturan bukan untuk dilanggar

Manusia memang bebas berkehendak, bahkan sampai tidak mau dibatasi oleh aturan-aturan yang ada. Padahal, peraturan dibuat demi keselamatan bersama.

Masih banyak juga apa arti dari tanda peraturan yang terpampang di sekitar. Karena memang tidak belajar dan tidak pernah diajarkan.

Mungkin saja membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan cara menyogok, atau bahkan tidak punya SIM sama sekali.

Yang pasti, bila memahami dan mengikuti semua tanda lalu lintas yang ada, niscaya segalanya menjadi lancar dan selamat. Sayang, hanya sedikit pengemudi yang benar-benar sadar mematuhinya.

Stop kebiasaan ngebut dan ugal-ugalan

Jalan raya dan jalan tol bukan tempat untuk mengebut. Sirkuitlah tempatnya.

Ngebut hingga kecepatan tinggi di jalan tol sering berakhir pada insiden kecelakaan. Karena di jalan umum, banyak pengguna jalan lain yang perilakunya berbeda-beda.

Apalagi mengebut dengan mobil yang bukan peruntukan, seperti mobil penumpang pada umumnya. Sebuah tindakan bodoh dan sia-sia. Lebih baik mentaati aturan batas kecepatan yang ada.

Ikuti arus lalu lintas dan jaga jarak aman

Banyak yang tidak menyadari, berpindah-pindah jalur justru membuat lalu lintas jauh di belakangnya menjadi macet. Ini disebabkan ketidaksabaran dalam antrean dan melihat jalur sebelah lebih lancar.

Bila ingin berpindah jalur, harus pada momen tepat dan tidak mendadak. Kalau mendadak, menyebabkan mobil di belakangnya mengerem berurutan terus ke belakang dan mengakibatkan arus tersendat.

Itulah mengapa menjaga jarak aman antar-kendaraan sangatlah penting. Tabrakan beruntun juga dapat dihindari bila ada salah satu mobil yang tiba-tiba mengerem mendadak.

Jika lelah dan mengatuk, istirahat!

Penyebab kecelakaan yang masih sering terjadi sehari-hari. Berkendara lama sudah pasti menguras tenaga. Tubuh lelah dan cepat mengantuk.

Bila memaksakan diri, Anda justru belum tentu sampai ke tujuan dengan selamat. Lebih baik menepi sejenak untuk menyegarkan badan, daripada membahayakan banyak orang lain.

Atau bisa juga memanfaatkan posko mudik yang selalu disediakan APM di jalur mudik. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan

Periksa kondisi kendaraan

Ini penting untuk mencegah kerusakan teknis yang bisa menyebabkan kecelakaan. Paling dasar, periksa tekanan angin ban, ketebalan tapak ban, air radiator, minyak rem dan oli mesin.

Jika ada sesuatu kurang enak, lebih baik segera dibetulkan terlebih dahulu di bengkel atau mekanik ahli.

Terapkan safety driving dan defensive driving

Berkendara dengan emosi stabil, penuh perhitungan dan kesabaran, dapat menciptakan suasana perjalanan yang nyaman untuk seluruh penumpang walau harus menghadapi kemacetan panjang.

Pengemudi yang cakap pasti menerapkan safety driving demi tercipta keselamatan bersama. Perilaku mengemudi yang benar juga menerapkan defensive driving, yaitu mampu menghindar dari masalah, baik yang disebabkan diri sendiri atau orang lain. Intinya ada pada keterampilan dan perilaku pengemudi itu sendiri.