Tips Produktif Menulis untuk Pemula Ala Penulis Novel Perca

Tips Produktif Menulis untuk Pemula Ala Penulis Novel Perca
Syah Rani Azura akrab disapa Juju, seorang penulis novel 'Perca' (Foto: Ulasan.co)

Tanjungpinang – Syah Rani Azura akrab disapa Juju, seorang penulis novel ‘Perca’ membagikan tips agar produktif dalam menulis.

Juju mengatakan, menulis itu bukan soal bakat, melainkan hak semua orang, menjadi seorang penulis semua beranjak dari kebiasaan gemar membaca.

“Diawali dengan kemauan menjadi pemula untuk berkarya, ketika ada kemauan untuk mencoba dan berproses, potensi atau bakat yang hanya 1% bisa digenapkan jadi 100% melalui usaha dan doa,” kata Juju di Tanjungpinang, Kamis (04/11).

Menurut pemenang juara dua lomba menulis puisi dalam ajang Asean Poetry Competition oleh prospace.id tahun 2020, hal terpenting harus dimiliki seorang penulis adalah kemauan untuk belajar, dan tidak takut untuk berproses.

Bagi Juju, manusia memang tidak kekal, tapi karya itu abadi. Tujuannya berkarya sederhananya sebagai jembatan untuk tetap dikenang.

“Kalau mau jadi penulis itu harus ada kemauan dan jangan takut tulisan itu jelek. Karena menulis itu pasti berproses dan enggak langsung bagus. Artinya tulisan pertama kita pasti jelek, kemudian anggap saja menulis itu seperti kita menuangkan perasaan (curhat) dan biasakan membaca untuk memperbanyak dan memperbaiki kosakata,” ujar Juju.

Selain itu, Juju membagikan kisahnya mendapat juara menulis puisi ajang Asean Poetry Competition 2020 yang bisa membawanya melangkah untuk menjadi MAWAPRES Utama Universitas Maritim Raja Ali Haji tahun 2021.

“Kalau menulis puisi dan ikut lomba itu awalnya nyoba aja sih disamping hobi juga, tapi emang nggak pernah berekpektasi menang dari awal, karena saingannya juga banyak ada 600 orang.”

“Pas denger dapat juara dua, dari sekian banyak yang ikut, Alhamdulillah banget, nggak nyangka juga. Namun, Waktu pas aku nulis puisi itu, aku mengusahakan yang terbaik. Dalam artian aku menulis pakai hati agar pesan dari puisi itu tersampaikan ke juri,” katanya.

Baca Juga: Ingin Jadi Seorang MC, Ini Tips dari Duta Genre Intelegensi Tanjungpinang

Juju menambahkan tips dalam membagi waktu antara kesibukan kuliah, organisasi, internship dan hobi menulisnya.

“Atur waktu dari malam untuk aktivitas besok dan untuk mengerjakan tugas dengan time mapping, aku biasanya gunakan teknik podomoro yaitu fokus mengerjakan tugas selama 25 menit kemudian memberikan jeda 5-10 menit untuk beristirahat bisa dan berulang seperti itu. Aku juga menjadikan hari Sabtu dan Minggu (weekend) sebagai waktu untuk melepas diri dari segala kesibukan seperti skripsi, internship, dan GenBI,” ujarnya

Disamping kegiatan lainnya, Juju yang introvert justru cakap dalam menjadi pewara, moderator, bahkan beberapa kali menjadi narasumber dalam beberapa acara.

“Stigma orang terhadapku adalah anak yg pendiam dan introvert, itu yang membuat aku mau keluar dari zona nyaman dan mematahkan stigma mereka. Intinya berani, aku mencoba dari hal kecil seperti presentasi di kelas, berpendapat di organisasi, dan coba berbicara di depan kaca. Itu semua harus dilakukan secara konsisten kalau mau hasil yang terlihat”.

Juju menuturkan, orang-orang di luar sana yang sedang berproses dalam menggapai mimpi untuk masa depannya jangan berhenti karena makian, dan jangan puas karena pujian.

“Dunia tidak melulu tentang kita, jadi cobalah untuk memahami dunia dari setiap sudut pandang. Percaya kalau kita tokoh utama dalam skenario cerita kita yang tentunya punya tujuan, sudah saatnya mengubah fixed mindset menjadi growth mindset.”

“Kalau kamu insecure, jadikan itu sebagai konteks yang positif untuk kemauan pengembang diri. Konsisten mengasah skill yang kita punya, jadikan bakat dan prestasi yang kita miliki sebagai jembatan untuk have fun,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Efrida Sihombing, Nadila Angelina/Magang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *