IndexU-TV

TNI AL Lirik Kapal Selam U212/214 Jerman, Proyek Nagapasa Class-II Korsel Batal?

Kapal selam canggih U-214 bikinan ThyssenKrupp Marine System (TKMS) Jerman. (Foto:Doc/TKMS)

JAKARTA – Indonesia dikabarkan telah menangguhkan kesepakan pengadaan kapal selam proyek Nagapasa Class tahap II, dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel) Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Ternyata ada sejumlah alasan mengenai kabar tersebut, dan TNI AL sebagai pengguna menginginkan kapal selam yang memiliki kemampuan terbaik demi menjaga samudera terdalam NKRI.

Sebelumnya, TNI AL sudah mendapatkan tiga unit kapal selam baru termasuk alih teknologi dari DSME Korsel. Masing-masing KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Rencananya Indonesia dan Korsel memang awalnya sepakat akan melanjutkan pembuatan kapal selam Nagapasa class Batch II sebanyak tiga unit berikut alih teknologinya.

Bila proyek itu terealisasi, maka Indonesia akan memiliki enam unit Nagapasa class. Seperti diketahui Nagapasa class yang dioperasi TNI AL saat ini, dibuat dari desain kapal selam Changbogo.

Kapal selam TNI AL Nagapasa Class/Chang Bogo Class, KRI Nagapasa-403. (Foto:Dok/Istimewa)

Changbogo sendiri dibuat berdasarkan desain dari tipe U-209 Jerman. Proyek Changbogo atau yang dikenal KSS-I dimulai DSME pada tahun 1980.

Ekspor tiga unit Nagapasa class ke Indonesia, tentunya sangat menjadi kebanggan tersendiri bagi DSME. Bahkan DSME ingin pemimpin industri pertahanan di pasar global dengan momentum ekspor kapal selam ke Indonesia.

Namun sayangnya, salah satu unit Nagapasa class Indonesia sebelum dikirim, mengalami masalah pada sektor baterainya padahal komponen masih baru.

Baterai merupakan inti tenaga satu-satunya, ketika kapal selam dalam mode menyelam. Selain itu, tersebar lagi kabar bahwa kapal selam Nagapasa Class yang dioperasikan TNI AL berisik. Namun tidak ada pernyataan resmi dari TNI AL soal itu.

Kabar itu menjadi pembahasan netizen di media sosial Instagram. Persoalan berisik tersebut, bakal mengurangi kemampuan senyap kapal selam saat menyelam.

Sejatinya, jika sedang menjalankan misi tempur dengan menyelam. Kondisi kapal selam tersebut harus benar-benar senyap, agar musuh tidak bisa mengetahui posisinya.

KSAL Kunjungi Pabrik Kapal Selam Jerman TKMS

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali baru-baru ini melakukan kunjungan kerjanya ke daratan Eropa.

Laksamana TNI Muhammad Ali meninjau galangan produsen Kapal Selam ThyssenKrupp Marine System (TKMS) di Kiel, Jerman, Senin (25/09/2023) dilansir dari laman resmi TNI AL..

Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperluas kerja sama pertahanan dengan negara sahabat, khususnya Jerman.

Selama kunjungan tersebut, Laksamana TNI Muhammad Ali dan delegasinya menerima penjelasan tentang produksi Submarine 212/214.

Selain itu, KASAL juga diberi wawasan tentang perkembangan torpedo SUT, serta konfigurasi sistem senjata dan sensor pada produk kapal selam yang sedang dalam proses pembangunan.

Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperluas kerja sama pertahanan dengan negara sahabat, khususnya Jerman.

Selama kunjungan tersebut, Laksamana TNI Muhammad Ali dan delegasinya menerima penjelasan tentang produksi Submarine U-212/214.

KSAL juga mendapat paparan terkait wawasan tentang perkembangan torpedo SUT, serta konfigurasi sistem senjata dan sensor pada produk kapal selam yang sedang dalam proses pembangunan.

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali ketika berkunjung ke produsen kapal selam militer ThyssenKrupp Marine System (TKMS) di Jerman, Senin (25/09/2023). (Foto:Dok/TNI AL)

Muhammad Ali juga berkesempatan melihat langsung salah satu unit Kapal Selam Jerman tipe HWD U-212. Ia didampingi oleh Flotilla Commander RADM Sacha Rackwitz dan CEO TKMS, Oliver Burkhard.

TNI AL baru-baru ini juga mengambil langkah penting memperkuat armadanya. Langkah itu dengan mendatangkan dua unit kapal perang jenis pemburu ranjau Mine Countermeasure Vessels (MCMV) buatan Galangan Abeking and Rasmussen, Lam Werder, Bremen, Jerman.

Tentunya bukan tanpa alasan, jika KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengunjung galangan TKMS Jerman untuk meninjau produsen kapal selam berteknologi tinggi itu.

Jerman sendiri dikenal sebagai ahli dalam membuat kapal selam yang ditakuti. Satu di antaranya kisah heroik kapal selam U-boat yang legendaris di masa Perang Dunia II.

Sebagaimana diketahui, Jerman merupakan negara pertama yang menggunakan kapal selam dalam perang. Kapal selam U-boat milik Jerman mengawali aksinya pada awal Perang Dunia I.

Dahulunya ternyata Indonesia pernah mendapat tawaran dari TKMS Jerman, proposal pembelian kapal selam U-214 untuk TNI AL Indonesia.

TKMS memang sengaja menawarkan kapal selam U-214 ke Indonesia, karena TNI AL sudah fasih mengoperasikan U-209 sebelumnya.

Exit mobile version