JAKARTA – Angkatan Dirgantara dan Penerbangan Angkatan Laut Rusia segera mendapat tambahan pesawat tempur baru multi-peran Sukhoi Su-30SM2.
United Aircraft Corporation (UAC) bagian dari perusahaan milik negara yakni Rostec, telah menyerahkan sejumlah pesawat baru Su-30SM2 kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Selasa (04/07).
Rostec dalam siaran persnya menyatakan, jet tempur multi-peran baru Su-30SM2 tersebut diproduksi UAC di pabrik pesawat yang berada Irkutsk. Su-30SM2 (Kode NATO:Flanker-H) masuk dalam kategori penempur genrasi 4++.
“Hari ini kami menyerahkan sejumlah pesawat tempur Su-30SM2 baru yang telah dimodernisasi ke Kementerian Pertahanan Rusia. Pesawat jenis ini telah membuktikan efisiensinya yang tinggi selama bertahun-tahun beroperasi, dan sangat penting untuk kemampuan pertahanan negara kita,” ujar Vladimir Artyakov, Wakil Direktur Jenderal Rostec.
Jet tempur Su-30SM2 baru telah dilengkapi sistem avionik yang dimodernisasi dengan teknologi canggih, yang telah meningkatkan jangkauan dan serangan presisi untuk sasaran di udara.
Kemudian Su-30SM2 juga telah dilengkapi alat bidik presisi tinggi terbaru untuk melahap target di darat, udara, dan laut. Pada saat yang sama, senjata dapat ditembakkan dari jarak beberapa ratus kilometer.
Pesawat tempur Su-30SM2 merupakan pengembangan lebih lanjut dari pesawat yang digunakan Angkatan Dirgantara dan Penerbangan Angkatan Laut Rusia.
Sebelumnya juga diberitakan, pada 23 Juni Kementerian Pertahanan Rusia telah menerima sejumlah pesawat tempur lainnya yang baru dari jenis multi-peran superioritas udara Su-35S.
Sekilas tentang Sukhoi Su-30 SM2
Jet tempur Su-30SM2 sudah dilengkapi dengan radar Irbis N035 Passive Electronically Scanned Array (PESA), dan mesin dengan daya dorong yang ditingkatkan yakni AL-41F1S yang awalnya dikembangkan untuk jet tempur Su-35S.
Secara garis besar, Su-30SM2 adalah penyatuan dari versi Su-30 dengan seri Su-35 untuk meminimalkan biaya logistik dan pemeliharaan. Selain itu, Su-30SM2 diperkirakan mampu memuat senjata seperti KAB-250 glide bombs, serta rudal air-to-surface X-59MK2.