MATARAM – Bulan Juni mendatang Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Sumbawa, akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia motocross.
Kontrak gelaran Grand Prix Motocross di Samota, Sumbawa, NTB akan berjalan selama 4 tahun.
Sebelumnya, gelaran World Superbike (WSBK) tahun 2021 dan MotoGP 18-20 Maret 2022 pekan lalu sukses digelar di Sirkuit Mandalika.
“Kontraknya ada empat tahun mulai dari 2022 sampai 2025,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, H Ridwan Syah di Mataram, Rabu (23/3).
Ia mengatakan, kontrak penyelenggaraan MXGP untuk event bulan Juni nanti, PT Samota Enduro Gemilang selaku panitia telah membayar “promoting fee”, kepada Infront Moto Racing selaku promotor sebesar Rp8 miliar.
“Untuk promoting fee kita sudah bayar sekitar Rp8 miliar. Biaya itu yang membayar adalah PT Samota Enduro Gemilang,” ujar Ridwan Syah .
Ridwan Syah menjelaskan, saat ini persiapan pelaksanaan MXGP di Samota pada 24-26 Juni 2022 terus berjalan.
Baca juga: Arab Saudi akan Menyusul Indonesia Gelar Balapan MotoGP
Bahkan, pada 4 April mendatang, Infront Moto Racing selaku promotor MXGP akan datang ke Samota, untuk mengecek persiapan sarana dan prasarana pendukung event dunia tersebut.
“Nanti selama di Samota, promotor akan melihat kesiapan infrastruktur, transportasi, jaringan internet, dukungan listrik, air bersih, akomodasi dan tentu saja rencana pembangunan sirkuit MXGP,” terang Ridwan Syah.
Ia mengatakan, pada saat kedatangan sebelumnya, tim Infront Moto Racing melakukan pengecekan terhadap fasilitas medis yang dimiliki oleh Pemprov NTB.
Sebab dukungan medis pada gelaran MXGP, sama standarnya dengan kegiatan MotoGP.
Sementara terkait dengan pembangunan sirkuit, pihak promotor akan segera membangunnya di lokasi yang sudah ditentukan.
Pembangunan sirkuit Motocross tak sesulit MotoGP, karena tidak dilakukan pengaspalan.
Motocross hanya membutuhkan sirkuit tanah, dengan kontur tertentu sesuai kebutuhan.
“Sirkuit MXGP relatif tidak sesulit MotoGP karena dari tanah, dan konturnya juga sudah terbentuk seperti itu. Sehingga kita tetap optimis event ini, tetap sesuai dengan jadwal pada 26 Juni 2022 di Samota,” katanya.
Baca juga: Penggunaan Teknologi ‘Front Ride Height Adjuster’ Dilarang pada MotoGP Musim 2023
Daya pikat Samota sebagai lokasi pelaksanaan MGXP, terletak pada alam Samota yang memesona.
Di dekatnya ada Gunung Tambora yang sangat indah dengan nilai histori yang besar, Pulau Moyo yang eksotis dan laut sebagai wisata bahari yang sangat kaya dengan potensi alamnya.
“Kita menggelar MXGP di sana juga untuk mengenalkan potensi Samota ke dunia luar,” ujarnya.
Soal persiapan medis, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, semua peralatan medis yang digunakan untuk mendukung MotoGP kemarin akan digunakan untuk mendukung MXGP Samota.
Ada juga rencana untuk membuat ‘mini hospital’ di kawasan Samota saat berlangsungnya event.
Namun rumah sakit HL Manambai Abdulkadir Sumbawa akan ditunjuk sebagai leader penyiapan medis, yang dibantu oleh RSUD Sumbawa dan RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan.
“Evakuasi menggunakan helikopter juga menjadi perencanaan. Oleh karena itu mungkin nanti dibantu oleh Dinas PUPR untuk membangun helipad, karena membutuhkan biaya,” kata dr Jack sapaan akrabnya.
Soal potensi fatalitas saat balapan, antara MotoGP dan MXGP, menurut dr Jack, sama-sama memiliki potensi untuk terjadi insiden kecelakaan yang membuat cedera para pembalap, sehingga aspek medis yang standar menjadi suatu keharusan.
“Jadi “medical” harus sesuai dengan standar yang mereka inginkan, tidak bisa kita main-main,” katanya.