Viral TPN Ganjar-Mahfud Sebut Polri Diarahkan Bantu Menangkan Prabowo-Gibran

TPN Ganjar-Mahfud saat menggelar konferensi pers tuding Polri diperintahkan untuk menangkang pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. (Foto:Dok/Ulasan.co/Tangkapan layar TikTok)

BINTAN – Viral Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD tuding, Polri diarahkan untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada tayangan video berdurasi 10 menit melalui TikTok itu menyebutkan, petinggi Polri mengarahkan jajaran di daerah untuk membantu menangkan pasangan capres-cawapres pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikan Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Adi Witjaksono. Aiman juga menyebutkan ada komandan di kepolisian yang mengarahkan anggotanya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Namun, lanjut Aiman, perwira itu menolak perintah itu karena diklaim punya hati nurani.

“Sejumlah informasi yang di terima dari teman-teman kepolisian, mereka ini diminta dari komandannya. Tidak tahu ini komandan sampai di tingkat daerah atau pusat, untuk membantu memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran,” sebut Aiman melalui video yang tayang di media sosial TikTok akun @jagabumi24.

Kemudian ia melanjutkan, bahwa Polres di seluruh Indonesia meminta penyelenggara dan pengawas pemilu yakni KPU dan Bawaslu untuk mengintegrasikan perangkat kamera pengawas CCTv.

Tujuannya, tak lain Polri dapat memonitor pihak penyelenggara dan pengawasan pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu di daerah.

“Pertanyaaannya ada apa ini,” sebut Aiman.

Tanggapan KPU dan Bawaslu Bintan

Menanggapi video tersebut, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Sabrima Putra menegaskan, tudingan yang disampaikan jubir salah satu TPN capres-cawapres tersebut tidak benar.

Sabrima Putra mengatakan, tidak ada instruksi ataupun arahan untuk mengintegrasikan CCTv dalam kualitas visual High Definition (HD) berikut audio miliknya kepada Polres setempat.

“Sampai saat ini, tidak ada mengarahkan seperti itu. Mereka anggota Polri kalau melaksanakan pengamanan duduknya di luar, bukan di dalam Kantor Bawaslu Kabupaten Bintan,” kata Sabrima Putra di Bintan, Ahad (12/11).

Senada dengan Ketua KPU Bintan, Haris Daulay, tidak ada hal yang terjadi di Bintan terkait mengintegrasikan perangkat CCTv beserta perlengkapan audio sampai ke Polres.

Tanggapan Polres Bintan

Polres Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) dan jajaran menyatakan, tetap memegang teguh prinsip netralitas dalam pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Polres Bintan, AKBP Riky Iswoyo di Bintan, Ahad (12/11).

AKBP Riky Iswoyo menyebutkan, seluruh anggota Polri termasuk Polres Bintan berkomitmen untuk tidak terlibat dalam politik praktis, dan menjamin bahwa penyelenggaraan pemilu dapat dilaksanakan secara aman, tertib dan damai.

Ryky menegaskan, sanksi tegas menanti anggota Polres Bintan jika kedapatan tidak netral selama masa pemilu serentak tahun 2024 berlangsung. Sanksi yang diberikan bisa sampai pemecatan sebagai anggota Polri.