Warga Natuna Kaget Harga Pertalite Naik

Pertalite
Ilustrasi, warga mengisi BBM di SPBU Jalan Datok Kaya Wan Moh Benteng, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto: Muhamad Nurman)

Natuna – Warga Natuna, Kepulauan Riau kaget dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite naik. Kenaikan harga iotu dari Rp 7.250 menjadi Rp 8.000 per liter.

Nur, salah satu warga mengaku kaget usai membeli BBM jenis pertalite di salah satu stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kecamatan Bunguran Timur.

Ia menyebut takaran minyak yang diisikan ke tangki motornya tidak seperti biasa, sebab lebih sedikit dari biasanya. “Sekali saya liat harganya ternyata sudah naik,” ucap Nur di Natuna, Selas (25/01).

Ia menyebut tidak mengetahui bahwa harga minyak sudah naik, pasalnya tidak mendapatkan informasi tersebut. “Infonya saya tidak tau,” ujarnya.

Seharusnya lanjut Nur pemerintah jangan menaikan harga BBM mengingat masyarakat sedang susah akibat pandemi, terlebih lagi kebutuhan pokok lainnya juga naik.

“Kita harap diturunkan lagi, telur sudah naik, minyak goreng juga, ditambah lagi pertalite naik, makin pusing,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Section Comrel Pertamina Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Agustiawan mengatakan, saat ini harga pertalite sudah kembali normal yaitu Rp 8.000.

Ia menjelaskan murahnya harga pertalite beberapa waktu lalu dikarenakan adanya program langit biru (PLB) pertamina yang dimulai sejak tiga bulan lalu.

“Dulu Rp 7.250 sekarang kembali ke Rp 8.000, sudah dari 22 Januari lalu,” ujarnya lewat sambungan telepon seluler.

Baca juga: Jokowi-PM Singapura Bertemu di Bintan, Bahas Investasi hingga FIR Natuna

Ia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait hal tersebut, jika banyaknya permintaan untuk memperpanjang program kemungkinan akan diperpanjang.

“Misalnya ada usulan dari pemerintah setempat, kami akan usulkan ke pusat,” ujarnya. (*)