Warga Pulau Penyengat Rasakan Dampak Ekonomi dari Kunjungan Wisatawan saat Lebaran

Pengunjung Pulau Penyengat saat melintas di depan Masjid Raya Sultan Riau. (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Momen hari libur Lebaran Idulfitri 2024, tentunya menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengunjungi beberapa kawasan wisata khususnya di Tanjungpinang.

Salah satunya kawasan wisata religi Pulau Penyengat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), yang ramai dikunjungi wisatawan saat momen Idulfitri.

Pulau kecil yang terpisah dari pusat Kota Tanjungpinang itu, kerap menjadi tujuan destinasi favorit bagi wisatawan untuk menghabiskan masa libur lebaran Idulfitri.

Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, masyarakat Pulau Penyengat yang menggeluti dunia usaha seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga jasa merasakan dampak ekonominya.

Pendapatan pelaku UMKM dan jasa ojek, serta kapal pompong penyeberangan dari pelabuhan kuning Tanjungpinang meningkat.

Pengunjung tak hanya menyempatkan diri untuk salat di Masjid Raya Sultan Riau yang bersejarah itu, namun juga mengunjungi beberapa situs sejarah lainnya.

Untuk mengunjungi beberapa situs sejarah yang ada seperti Balai Adat, Benteng Pertahanan Bukit Kursi, Komplek Makam Raja pengunjung bisa menggunakan jasa transportasi becak motor (bentor) dengan tarif terjangkau.

Pengunjung saat turun dari bentor usai berkeliling di Pulau Penyengat. (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

Momen libur lebaran tentu menjadi magnet rezeki bagi pengemudi bentor dan becak listrik. Tampak pengunjung bergantian naik turun untuk berkeliling di Pulau Penyengat.

“Kadang kalau terlalu ramai, sudah tak terhitung lagi berapa kali kami mengangkut penumpang,” ungkap Irel, salah satu pengemudi bentor.

Irel pun mengaku dalam sehari mulai jam 07.00 hingga 17.00 WIB ia bisa meraup untung hingga Rp500 ribu rupiah lebih. Dalam sekali perjalanan ia bahkan bisa membawa 3 hingga 5 penumpang sekaligus untuk berkeliling.

Menurutnya, banyak titik yang ingin didatangi pengunjung seperti Benteng Bukit Kursi, Istana Kantor, Balai Adat, makam raja-raja dan lainnya.

“Satu orangnya bayar Rp20 ribu saja,” ungkapnya.

Selain bentor, pompong penyeberangan juga bisa melayani berkali-kali mengantarkan wisatawan yang hendak mengunjungi Pulau Penyengat dari Tanjungpinang PP dengan kapasitas 15 penumpang.

Dengan bebekal mesin tempel berkekuatan 15 PK, pompong pun melaju membawa pengunjung menyeberangi laut dari Tanjungpinang ke Pulaua Penyengat.

Seorang tekong pompong penyeberangan, Ahmad menceritakan bahwa pada momen hari lebaran ia terkadang melayani penyeberangan lebih dari 8 trip. Ahmad pun senang karena pendapatannya meningkat.