Warga Pulau Penyengat Rasakan Dampak Ekonomi dari Kunjungan Wisatawan saat Lebaran

Pengunjung Pulau Penyengat saat melintas di depan Masjid Raya Sultan Riau. (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

Pada hari biasa, ia hanya bisa melayani 4 hingga 5 penyeberangan. Tetapi pada momen Idulfitri kali ini, bahkan dia bisa mendapatkan 15 trip penyeberangan.

“Satu kali trip keuntungannya bisa Rp135 ribu. Sekali jalan modal minyak satu liter saja campur sedikit oli, Rp20 ribuan lah, ” tutur pria paruh baya yang telah menjadi tekong pompong sejak tahun 1970 ini.

Untuk menambah suasana meriah, sejumlah pemuda setempat bernyanyi menggunakan menghibur pengunjung. Lantunan rentak ‘Pak Ketipung’ pun terdengar diiringi joget ala Melayu.

Pengunjung pun disambut gerbang selamat datang bewarna kuning yang di seberangnya berdiri megah Mesjid Raya Sultan Riau.

Pelaku UMKM setempat juga merasakan dampak ekonomi dari membludaknya kunjungan wisatawan. Berbagai jajanan dan makanan khas Melayu, tak luput dicicipi oleh wisatawan.

Otak-otak, ikan bakar dengan bumbu khas Melayu, air dohot, lakse, mie lendir hingga deram-deram menjadi menu santapan wisatawan setelah mengunjungi situs sejarah di Pulau Penyengat.

“Setahun sekali kami pasti ke sini,” ujar Ahmad Basirun, salah satu pengunjung ke Pulau Penyengat yang berasal dari Dapur 12, Batam.

Tak hanya kuliner, namun pedagang aksesoris seperti Tanjak Melayu juga ketiban rezeki dari wisatawan yang berkunjung.

Seorang penjual Tanjak Melayu, Azizah mengatakan, jika hari-hari biasa ia hanya menjual dua hingga tiga tanjak. Tetapi pada momen libur lebaran ini, dia bisa menjual lebih dengan jumlah penghasilan yang lumayan.

“Alhamdulillah lebaran ini banyak peningkatan pendapatan,” kata Azizah.

Kini tampilan Pulau Penyengat sudah terlihat indah dan tertata rapi, dengan sejumlah revitalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Mulai dari akses jalan, lampu penerangan, hingga terobosan transportasi listrik juga telah disuguhkan bagi pengunjung untuk memudahkan akses selama berkunjung.

Apalagi belum lama ini, Pulau Penyengat diakui sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia pada tahun 2023. Sehingga pulau ini menjadi satu-satunya desa wisata di Kepri yang mendapat penghargaan tersebut dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.