Warga Sei Enam Bintan Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Jualan Otak-Otak

Rostia sedang membakar otak-otak untuk dihidangkan kepada pelanggannya. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Otak-otak tidak asing lagi bagi warga Kepulauan Riau (Kepri). Otak-otak merupakan salah satu kuliner khas Kepri yang dikenal lezat seperti di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

Bintan sendiri terkenal dengan pariwisatanya, dan menjadi tujuan destinasi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Namun surganya wisata, Bintan juga memiliki kuliner yang beragam termasuk otak-otak. Kini sudah ada sentra kuliner otak-otak yang berada keluarah Sei Enam, Bintan Timur.

Umumnya ada dua jenis otak-otak, yakni dari bahan utama ikan dan sotong. Keduanya sama-sama memiliki rasa yang lezat, lantaran diracik dengan bumbu yang relatif sama lalu dibungkus dengan daun kelapa dan kemudian dibakar.

Sentra Otak-Otak di Sei Enam Bintan sudah terkenal, dan bahkan pedagangnya meraup cuan jutaan Rupiah setiap harinya.

Ada beberapa warga yang menjual otak-otak di lokasi itu. Sehingga pelanggan tinggal memilih, otak-otak dengan label mana yang sesuai selera.

Rostia salah satu warga Kampung Sei Enam Laut pemilik Otak-Otak Mak Cik Ros. Rostia yang kesehariannya dipanggil Mak Cik Ros sudah 30 tahun lamanya menjual otak-otak yang turun temurun dari orang tuanya dahulu.

Wanita berusia 62 tahun ini menjual tiga jenis dan rasa otak-otak, yaitu otak-otak ikan, otak-otak sotong dan otak-otak tulang ikan.

Mak Cik Ros menjual otak-otak ikan harga Rp1.500 per biji. Berbeda dengan otak-otak tulang ikan yang dijual seharga Rp2 ribu.

Dalam sehari, Mak Cik Ros bisa menjual 2 ribu hingga 3 ribu biji otak-otak. Jika dihitung, Mak Cik Ros bisa menghasilkan omset kurang lebih Rp22,5 juta per hari.

“Alhamdulillah, lumayan lah nak, cukup untuk makan,” ucap Ros kepada Ulasan.co di Bintan, Ahad 4 Februari 2024.

Selain itu, Mak Cik Ros terkadang juga menerima pesanan otak-otak dari luar negeri, yaitu Singapura dan Malaysia.

Pelanggan dari negara tetangga Kepri itu, terkadang memesan daging otak-otak saja, dan otak-otak mentah tapi sudah dibungkus daun kelapa.

Bahkan ia sekali menerima pesanan untuk daging otak-otak sampai 15 kilogram (Kg). Daging otak-otak dijualnya seharga Rp160 ribu per kg, baik itu sotong maupun ikan.

Untuk pesanan otak-otak mentah yang sudah dibungkus daun pisang, jumlahnya bisa 700 hingga 3 ribu otak-otak.

Berbeda dengan Junainah, penjual otak-otak bernama berlabel Kak Ju bisa menjual 500 hingga 1.000 otak-otak dalam sehari. Baik itu otak-otak ikan, otak-otak sotong serta otak-otak tulang.

Ketika memasuki weekend, wanita berusia 40 tahun ini bisa menghabiskan 3 ribu otak-otak.

“Saat weekend ramai pembelinya. Ada yang sampai bawa pulang (otak-otak) untuk oleh-oleh,” sebut dia.