Warga Tionghoa di Tanjungpinang Sembahyang Leluhur Jelang Imlek

Salah satu warga Tionghoa sedang melaksanakan ritual sembahyang leluhur (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Warga etnis tionghoa Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) ramai-ramai sembahyang leluhur di Vihara Avalokiteswara Graha, salah satu kompleks vihara terbesar di Tanjungpinang, Provinsi Kepri.

Ritual sembahyang leluhur tersebut berlangsung di gedung penyimpanan abu kremasi di belakang Pagoda Sata-Sahasra Buddha.

Salah satu pengelola Vihara Avalokiteswara Graha, Maria mengungkapkan, ritual sembahyang leluhur merupakan ajaran dan kebiasaan masyarakat tionghoa menjelang Imlek.

“Menjelang hari-H Imlek biasanya kami sembahyang leluhur, untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Nanti pas hari perayaan Imlek tanggal 10 Februari, baru kami sembahyang raya di vihara utama,” kata Maria.

Lanjut dia, saat ini sudah ribuan warga tionghoa yang datang secara bergiliran melaksanakan sembahyang leluhur di vihara itu.

Ia juga menjelaskan prosesi dari sembahyang leluhur, pertama masyarakat datang lalu memberikan persembahan.

Kemudian jemaat menyalakan ‘hio’ (dupa) lalu ditancapkan di altar. Selanjutnya masyarakat melakukan sembahyang leluhur, dan dilanjutkan dengan menyalakan lilin serta hio dan mempersembahkan makanan untuk leluhur.

Kemudian ritual sembahyang diakhir dengan pembakaran uang kertas khas tradisi umat Budha.

Sementara itu, salah warga tionghoa yang sedang melakukan ritual di vihara, Alex mengungkapkan sembahyang leluhur merupakan kewajiban umat Budha menjelang Imlek.

“Barusan saya tadi sembahyang leluhur untuk abang saya yang sudah meninggal,” ujar Alex.

Senada dengan itu, jemaat budha yang lain, Hendi juga mengatakan ritual sembahyang leluhur merupakan tradisi untuk menghormati arwah para leluhur.

“Saya sembahyang tadi untuk mendoakan kakek saya,” ucapnya.