IndexU-TV

1.600 Lebih Siswa SD dan SMP di Pulau Rempang akan Turut Direlokasi

Pulau Rempang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto. (Foto: Muhamad Ishlahhuddin)

BATAM – Sebanyak 1.600 orang lebih peserta didik atau siswa di Kelurahan Rempang Cate dan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, terancam ikut terdampak relokasi dari pembangunan Rempang Eco-City.

Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik), terdapat delapan Sekolah Dasar (SD) yang terdiri dari tujuh negeri dan satu swasta. Serta dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni SMP Negeri 18 dan 22 di kawasan tersebut.

Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, pihaknya akan membahas terkait rencana pemindahan sekolah dan para peserta didik yang terdampak dalam waktu dekat.

“Makanya kami lagi petakan yang di Rempang. Karena itu yang akan terdampak, dan itu yang akan direlokasi ke lokasi lain,” kata Tri, Jumat (18/08).

Pihaknya tengah mencari solusi dari permasalahan ini, sebab di kawasan itu tidak hanya ada sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta.

“Kami ingin memastikan, walaupun ada relokasi anak-anak ini jangan sampai terganggu, dan kami memastikan mereka tetap bisa menikmati dan mendapatkan pendidikan,” katanya.

Tri menyebutkan untuk rencana relokasi sekolah, dan peserta didik akan dilakukan ke kawasan atau lokasi yang bebas, dan tidak masuk dalam perencanaan pembangunan eco city di Rempang.

“Informasi jelasnya sama Pak Yusfa. Namun setahu saya berdasarkan informasi terkahir akan dipindah ke Galang semua,” kata dia.

Untuk itu, sebelum pemindahan warga, dan anak-anak pihaknya harus menyiapkan gedung atau bangunan sekolahnya. Pembangunan sekolah baru di Galang ini akan menjadi prioritas dari Pemko Batam.

Baca juga: Komnas HAM Soroti Kasus Pulau Rempang, Jangan Ada Tindakan Kriminalisasi

Menurutnya, sebelum anak-anak benar-benar dipindahkan, Disdik harus menjamin tempat baru mereka. Karena tidak mungkin mereka pindah, namun gedungnya tidak ada. Hal ini yang harus dimatangkan, dan akan segera dibahas, sekaligus mencari solusi untuk sekolah di Rempang yang terdampak.

“Kami tidak mungkin ujug-ujug memindahkan anak-anak, apalagi tempat baru belum ada. Makanya kami ingin pastikan dulu ini.Untuk bangun sekolah tentu tidak bisa langsung,” ujarnya.

“Sebab, harus masuk dalam usulan dulu. Jadi sebisa mungkin, dan semaksimal mungkin kami akan manfaatkan segala bentuk fasilitas yang ada, yang bisa digunakan untuk mendukung sistem pembelajaran di lokasi baru,” katanya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News

Exit mobile version