Banda Aceh – Sebanyak 11 jembatan di Kabupaten Aceh Timur rusak parah akibat terjangan banjir yang terjadi pada awal Januari 2022 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Ashadi di Aceh Timur mengatakan, kerugian karena jembatan rusak tersebut masih dalam penghitungan dinas teknis.
“Sebelas jembatan rusak itu tersebar di sejumlah kecamatan. Sedangkan jumlah rumah rusak akibat banjir masih pendataan,” kata Ashadi, Sabtu (15/1).
Baca juga: Banjir Landa Aceh Timur, 228,5 Hektare Sawah Gagal Panen
Ashadi mengatakan jembatan rusak akibat banjir tersebut dua di antaranya di Kecamatan Banda Alam, satu di Kecamatan Idi Rayeuk dan satu jembatan di Kecamatan Idi Tunong.
Berikutnya, tiga jembatan di Kecamatan Indra Makmur, dua di Kecamatan Bireum Bayeun, satu di Kecamatan Ranto Peureulak, dan satu jembatan di Kecamatan Pante Bidari.
Ashadi mengatakan kerusakan terparah akibat bencana banjir kali ini terjadi di Indra Makmu dan Ranto Peureulak.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, terutama dalam pendataan fasilitas umum yang rusak.
“Kami perkirakan kerugian bencana alam kali ini mencapai Rp100 miliar. Tapi ini angka perkiraan, sebab tim kita masih melakukan pendataan dan nantinya data ini akan kita sampaikan ke dinas teknis,” pungkasnya.