12 Orang Tewas Akibat Insiden Laka Laut Sepanjang Tahun 2022

Personel Polairud Polres Karimun saat mengevakuasi mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di perairan Kampung Asam, Karimun, Rabu (26/20). (Foto:istimewa)

KARIMUN – Sepanjang tahun 2022 tercatat 12 orang tewas akibat insiden kecelakaan (Laka) laut di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Totalnya ada 17 kejadian laka laut, yang terjadi sejak bulan Januari hingga 17 Desember 2022 ini.

Berdasarkan data dari Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Karimun, insiden laka laut awalnya terjadi pada Januari 3 Januari 2022 yang menimpa kapal tenggelam dengan korban bernama Putra Hanafiah (28).

Kapal berjenis pompong itu mengalami kebocoran, saat sedang menjaring ikan di sekitar perairan Pulau Mudu, Pasir Panjang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Satu hari setelah kejadian itu, tanggal 4 Januari 2022 laka laut terjadi terhadap sampan nelayan Durai, dan korban bernama Ardi (36).

Korban diketahui saat itu melaut untuk mencari gurita dan udang, saat melaut sampan yang digunakan korban diterjang ombak dan korban terjatuh ke laut. Ardi juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Berikutnya 4 Februari 2022, laka laut kembali merenggut nyawa seorang nelayan bernama Jais (53). Korban diduga terpeleset dan terjatuh, saat menjaring ikan di Perairan Sawang, Kecamatan Kundur Barat. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Selanjutnya pada 11 Maret 2022, KM Bagas Arsakhan kandas menabrak karang di perairan Pulau Pandan. Kapal itu berangkat dari Tanjungpinang, dengan tujuan Selat Panjang. Seluruh awak kapal diketahui dalam keadaan selamat.

Baca juga: Penderita DBD di Karimun Tercatat 756 Kasus, 4 Meninggal Dunia

Kemudian pada 2 April 2022, terjadi laka laut yang mengakibatkan hilangnya seorang nelayan bernama Burhan (40). Korban diketahui berangkat melaut dari Pelabuhan Selat Beliah, dengan tujuan Perairan Tanjung Kedabu. Korban diduga terjatuh saat menebar jaring, dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Bulan berikutnya, tepatnya 26 Mei 2022 kecelakaan laut terjadi terhadap Kapal Tongkang Marcopollo 188 yang ditarik Tugboat Mega Daya 43 di Perairan Takong Hiu.

Dalam kejadian itu, tongkang bermuatan kontainer itu mengalami kebocoran dan miring 30 derajat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Berlanjut 12 Juni 2022, kapal KLM Bintang Surya yang mengalami kebakaran. Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Jurong negara Singapura menuju Karimun. Kapal itu mengalami kebakaran saat perjalanan menuju Karimun.

Tanggal 28 Juni 2022, laka laut menimpa seorang nelayan kapal jaring Tenggiri. Korban bernama Komarudin (56) meninggal dunia usai tersambar petir. Korban sempat terjatuh ke laut dan meninggal dunia.

Bulan selanjutnya, tepatnya 4 Juli 2022 seorang kru kapal KM Sumatera Jaya 88 bernama Nandar (22) terjatuh ke laut usai menambatkan tali. Korban sempat hilang beberapa hari, dan akhirnya ditemukan meninggal dunia.

Berselang tiga hari kemudian, tepatnya 7 Juli 2022, terjadi laka laut antara kapal jaring nelayan dengan kapal rawai. Akibatnya, kapal jaring nelayan mengalami kerusakan dan tenggelam. Kru kapal nelayan berhasil selamat.

Baca juga: 12 Warga Binaan Rutan Karimun Diusulkan Dapat Remisi Natal

Laka laut juga terjadi di PT MOS karimun, di mana dua orang sekuriti terjatuh ke laut usai pos jaga yang mereka tempati diterjang angin. Kedua korban atas nama Amri (30), dan Dimas (21) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian 30 Juli 2022, dimana kapal bermuatan sayuran tenggelam di perairan Selatan Pulau Sugi, Kecamatan Moro. Dalam kejadian itu, kapal KM Patria karam beserta muatan.

Pada 3 Agustus 2022, di Perairan Kecamatan Tebing, seorang anak dikabarkan meninggal dunia saat berenang di laut pesisir pantai Coastal Area. Anak tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kemudian 13 September 2022, seorang kru kapal KM Berkat Ilahi 01 atas nama Wahyu Prasetya (21) terjatuh ke laut saat menambatkan tali di Pelabuhan Bongkar Muat Kecamatan Kundur. Korban sempat hilang dan ditemukan meninggal dunia.

Selanjutnya, 26 Oktober 2022, seorang mayat tanpa identitas ditemukan mengapung disekitar perairan Desa Tebias, Karimun. Hingga saat ini, belum diketahui identitas dari mayat tersebut.

Keesokannya, 27 Oktober 2022, kapal ambulance laut milik Baznas Karimun mengalami kandas setelah diterjang ombak. Saat kejadian, kapal sedang berlabuh di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam Karimun dan tidak ada korban jiwa.

Kejadian terakhir terjadi kecelakaan laut yang menimpa seorang kru KM Bintang 88, korban atas bama Muhammad Jafar diinformasikan terjatuh saat kapal diterjang ombak.

Terhadap korban, pihak SAR sempat melakukan upaya pencarian terhadap korban. Akan tetapi, hingga kini belum ditemukan.

“Jumlah korban meninggal dunia ada dua belas orang, satu masih belum ditemukan,” kata Kasat Polairud Polres Karimun AKP Binsar Samosir, Sabtu (17/12).

Binsar mengimbau, setiap kapal harus memiliki kelengkapan keselamatan berlayar untuk mengurangi fatalitas korban meninggal dunia.

“Ini harus menjadi perhatian khusus. Karena kami masih temukan kapal-kapal yang tidak memiliki adanya kelengkapan keselamatan. Padahal itu sangat penting,” ujar Binsar.

Baca juga: 22 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jalan Karimun