500 Sapi Ilegal Bakal Masuk ke Batam, Begini Tanggapan HKTI

Harga Sapi dan Kambing di Batam
Sapi kurban di kandang Rijal, salah seorang pedagang di Batam, Kepulauan Riau. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Sebanyak 500 ekor sapi ilegal dikabarkan bakal masuk ke Batam. Diduga ratusan sapi itu, milik Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam.

Sapi kurban tanpa dokumen itu dipasok dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nantinya, sapi-sapi tersebut akan diperdagangkan di Kota Batam untuk memenuhi kebutuhan Iduladha tahun ini.

Kabarnya, ratusan sapi kurban ilegal itu masih dalam perjalanan dari NTT dan diperkirakan tiba di Batam pada 7 atau 8 Juni nanti.

Sementara itu saat dikonfirmasi, HKTI Kota Batam membenarkan sapi tersebut miliknya. Akan tetapi, ia menepis kabar miring bahwa itu sapi ilegal.

Ketua HKTI Kota Batam, Gunawan Satari menjelaskan, sapi-sapi tersebut jelas memiliki dokumen. Hanya saja terjadi perbedaan pendapat dan standar antara Satgas di Kupang dan Batam karena status zona Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang berbeda.

Sehingga sampel kesehatan dari hewan tersebut berkurang. Dari Kupang, hanya lima sampel sapi. Sedangkan dari Kepri, standar minimalnya adalah 28 ekor sapi.

“Hanya miskomunikasi. Tidak sama dengan sapi 100 ekor ilegal kemarin. Itu kan memang tidak ada surat kesehatan,” kata Gunawan, Kamis (08/06).

Menurutnya, hal tersebut sedang dalam proses pembahasan bersama Satgas PMK dan asosiasi pedagang hewan kurban di Batam.

Para pedagang hewan kurban meminta agar sapi-sapi tersebut di karantina terlena dahulu di luar Kota Batam, untuk menjaga sterilnya sapi yang tiba terlebih dahulu.

Sementara HKTI meminta, agar sapi tersebut tetap di karantina di Kota Batam. “Keputusannya kini di tangan satgas PMK. Ini untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Batam,” tuturnya.

Gunawan melanjutkan, jumlah sapi di Batam saat ini belum mencukupi kebutuhan yakni 4.000 ekor sapi. Kini, nasib ratusan sapi yang masih dalam perjalanan itu menunggu keputusan dari Satgas PMK Kota Batam.

“Mudah-mudahan ada jalan keluar terbaiknya. Ini kan bukan disengaja,” tambahnya.

Baca juga: Petugas Karantina Karimun Cek Kondisi 82 Ekor Sapi Kurban dari Natuna