Tanjungpinang – Pedagang pernak pernik perayaan Natal di Jalan Merdeka keluhkan sepinya pembeli pada akhir tahun ini.
Meski kasus aktif COVID-19 di Tanjungpinang sudah nol, namun kondisi perekonomian tak kunjung berubah signifikan.
Sehingga, pedagang pernak pernik natal tak mendapat untung karena sepi pembeli.
Salah seorang pedagang bernama Susan mengatakan, penjualan untuk pernak pernik Natal tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
“Sama aja penjualan untuk perlengkapan Natal. Tak ada bedanya dengan tahun sebelumnya,” kata Susan saat ditemui di tokonya, di Jalan Merdeka, Senin (20/12).
Ia menyampaikan, pengunjung yang datang ke tokonya hanya sekedar menanyakan harga pernak pernik seperti Lonceng, Pohon Natal, lampu, dan gantungan pohon Natal.
“Datang cuma nanya harga aja. Padahal kami sudah kasih diskon. Pohon natal yang besar aja kami beri harga diskon masih belum ada yang beli,” keluh Susan.
Berbeda halnya dengan Atik, ia menyebut, bahwa adanya perbedaan pembeli pernak pernik Natal antara tahun ini dengan tahun lalu.
Baca juga: Tak Sekedar Konsep, Kini Mobil Listrik Semakin Nyata
“Sekarang agak berbeda, tidak sepeti tahun lalu yang sangat sepi yang beli pernak pernik,” ujar Atik.
Ia mengatakan, pembeli yang datang untuk membeli pernak pernik natal di tempatnya merupakan pembeli dari perusahaan atau kantoran.
“Yang datang kesini rata-rata orang kantor yang beli pernak pernik. Tapi ada juga keluarga yang belinya,” terangnya.
Namun, meski adanya pembeli yang membeli pernak pernik di tokonya.
Ia pun enggan menyebutkan, nominal keuntungan yang didapat dari menjual pernak pernik Natal.
“Aduh kalau angka pastinya janganlah. Tapi kira kira hampir 8 jt,” pungkasnya.
Untuk harga pernak pernik Natal di dua toko yang dipantau memiliki harga yang sama.
Harga pohon Natal berkisar 800 ribu sampai 1 jt untuk ukuran 1,6 Meter.
Sedangkan, untuk harga lonceng berkisar Rp50 hingga Rp100 ribu tergantung ukuran.
Sementara harga gantungan pohon natal berkisar Rp5 hingga Rp30 ribu.
