Sydney – Sepanjang pantai barat pulau utama Tonga dilaporkan alami kerusakan berat pasca terkena gelombang tsunami menyusul terjadinya erupsi gunung api bawa laut, Selasa (18/01).
Komisi Tinggi Selandia Baru melaporkan, kerusakan di sepanjang pantai barat Tongatapu banyak berdiri resor wisata, dan tepi laut ibu kota Nuku’alofa.
Kepulauan di Pasifik Selatan itu sebagian besar masih terisolasi dari dunia luar, sejak erupsi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, pulau vulkanik tanpa penghuni yang memutus kabel komunikasi bawah laut.
Lapisan abu tebal menutupi seluruh pulau, kata Komisi.
Mereka menambahkan, bahwa pihaknya tengah bekerja memulihkan komunikasi dengan pulau-pulau yang lebih kecil sebagai ‘prioritas’.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, sinyal darurat terdeteksi di kepulauan Ha’apai yang berdataran rendah dan terisolasi.
PBB menambahkan pihaknya mengkhawatirkan pulau Fonoi dan Mango, yang menurut pemerintah Tonga berpenduduk masing-masing 69 dan 36 jiwa.
Baca juga: Tak Ada Korban di Tonga Pasca Erupsi Gunung Api Bawah Laut
Citra satelit yang diunggah Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menunjukkan, adanya kerusakan sejumlah struktur di pulau Nomuka.
“Aktivitas vulkanik lanjutan tak bisa dikesampingkan,” kata OCHA.
Mereka melaporkan sedikit korban dengan luka ringan, tetapi menekankan bahwa penilaian resmi, khususnya di pulau-pulau terluar masih belum ditentukan.
Australia dan Selandia Baru, Senin (17/01) mengerahkan pesawat untuk memantau kerusakan.
Menteri Urusan Pasifik Australia,Zed Seselja mengatakan, kepolisian Australia telah mengunjungi pantai-pantai dan melaporkan adanya kerusakan signifikan dan ‘rumah-rumah terlempar’.
Resor pantai Ha’atafu di semenanjung Hihifo, 21 km arah barat dari ibu kota Tonga, Nuku’alofa, hancur total tersapu gelombang, kata pemiliknya di Facebook.
Dampak erupsi yang besar dirasakan hingga Fiji, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Jepang.
Dua orang tenggelam di sebuah pantai di Peru utara, akibat gelombang tinggi yang dipicu tsunami.
Baca juga: Wilayah Indonesia Tidak Terkena Dampak Erupsi Gunung Api Tonga
Sementara Jepang melakukan sejumlah upaya evakuasi.
Pulau Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai tidak tampak setelah letusan, menurut citra satelit 12 jam kemudian.
Kondisi itu menyulitkan para ahli vulkanologi, untuk memantau aktivitas yang tengah berlangsung.
Gunung berapi yang sebelumnya pernah meletus pada 2014 itu, terlihat menyemburkan asap selama satu bulan sebelum meletus pada Sabtu (15/01).
Palang Merah mengatakan, pihaknya sedang memobilisasi jaringan untuk merespons apa yang disebut ‘erupsi vulkanik terburuk’ di pasifik dalam beberapa dekade.
Upaya bantuan terkendala oleh putusnya komunikasi.
Samiuela Fonua, kepala Tonga Cable, mengatakan dua jalur kabel komunikasi bawah laut putus dan tidak bisa diperbaiki sampai aktivitas vulkanik berhenti.