JAKARTA – Pihak Dassault Aviation Prancis sepanjang tahun 2022 bukukan penjualan jet tempur Omnirole Rafale sebanyak 92 unit.
Dari jumlah 92 unit tersebut, 6 unit diantaranya pesanan Kementarian Pertahanan (Kemhan) RI. Nantinya, Rafale akan memperkuat TNI AU.
Selain itu, Yunani juga tercatat sebagai pembeli jet tempur Rafale yang sama jumlahnya dengan Indonesia yakni 6 unit.
Trakhir, pembeli terbanyak Rafale di tahun 2022 lalu adalah Uni Emirat Arab (UEA) yang memesan sebanyak 80 unit.
Pihak Dassault mengungkapkan, penjualan jet tempur Rafale di tahun 2022 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya 2021.
Bahkan, peningkatan penjualan di tahun 2022 hampir dua kali lipat dari capaian tahun 2021 yang hanya berjumlah 92 unit.
Dari jumlah 49 unit Rafale yang terjual di tahun 2021, terdiri dari 37 pesawat untuk ekspor dan 12 unit untuk Angkatan Udara Prancis.
Ketika memasuki tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Tidak satu pun jet tempur Rafale terjual seperti yang diwartakan airspacereview.
Kepala Staf Angkatan Udara dan Antariksa Perancis (AAE), Jenderal Stéphane Mille memperkirakan, penjualan Rafale diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2023 hingga 2024.
Daftar pesanan di tahun 2022 tercatat sebanyak 164 pesawat, sedangkan di tahun 2021 sebanyak 86 pesawat.
Sebelumnya, Kolombia berniat mengakuisisi 12 unit Rafale. Namun dikarenakan eksekusi kontrak tidak selesai di penghujung 2022 sehingga kesepaktan dibatalkan.
Baca juga: Turki akan Produksi Sendiri F-16 Block-70 Pesanannya Jika Diizinkan AS