Angkasa Pura II Bandara RHF Hijaukan Pulau Dompak

Penanaman Pohon Bandara RHF
Kegiatan penanaman pohon oleh pihak Bandara RHF di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto: Ist)

TANJUNGPINANG – PT. Angkasa Pura II, Kantor Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang melaksanakan penanam bibit pohon trembesi (Samanea Saman) di Jalan Sultan Abdullah Muayat Syah, Kawasan Strategis Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (29/11).

Kegiatan ini dilaksanakan melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sebanyak 240 titik. Penanaman bibit pohon ini dilakukan secara simbolis di depan Stadion Gelora Sri Tribuana, Pulau Dompak.

Kegiatan penanaman bibit pohon peneduh trembesi merujuk pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pilar ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim serta diselaraskan dengan Program Dinas PUPR & Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan itu dihadiri Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura II KC. Bandara Raja Haji Fisabilillah Muhammad Faisal, Staff Ahli Gubernur Kepri Budiharto, Kadis PUPR Pertanahan Kepri Abu Bakar, serta pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepri.

Muhammad Faisal mengatakan, Angkasa Pura II sebagai stakeholder yang ada di Kepri berkomitmen untuk turut serta menghijaukan wilayah Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang.

“Selain itu, kegiatan penanaman pohon ini sebagai wujud partisipasi dalam menyemarakkan Hari Menanam Pohon Nasional yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya” ujarnya.

Ke depan, Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah akan terus melakukan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon di beberapa daerah dalam kerangka pelestarian alam melalui Program TJSL.

Baca juga: Penumpang Bandara RHF Keluhkan Kenaikan Harga Tiket Tidak Wajar

Adapun, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) oleh AP 2 tidak hanya ikut serta dalam melestarikan lingkungan, tetapi juga terkait tanggungjawab perusahaan untuk turut serta dalam upaya peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat. (*)