Antisipasi Kejahatan di Lingkungan Masyarakat, Sosiolog: Harus Peduli Lingkungan Sosial

Antisipasi Kejahatan di Lingkungan Masyarakat, Sosiolog: Harus Peduli Lingkungan Sosial
Tangkapan layar dialog Fachrian Bachri bersama Marisa Elsera selaku Sosiolog dari Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Kanit Binmas Polres Tanjungpinang Ipda Helman (Foto: ulasan.co)

Tanjungpinang – Fenomena tindak kejahatan pencurian heboh baru-baru ini di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sehingga menjadi perhatian semua pihak. Mulai pencurian emas, tempat tempat dupa hingga celana dalam wanita.

Tiga kasus pencurian ini menjadi topik yang diangkat program U-TALK Ulasan.tv yang dipandu Fachrian Bachri menghadirkan Marisa Elsera selaku Sosiolog dari Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Kanit Binmas Polres Tanjungpinang Ipda Helman.

Dalam mengantisipasi tindak kejahatan di lingkungan masyarakat saat ini, Marisa Elsera menilai, secara teoristik masyarakat di perkotaan dengan karakteristik masyarakat modern cenderung lebih individual, karena lebih heterogen dibandingkan masyarakat desa atau tradisional.

“Dengan heterogen ini tidak satu dengan lain, kesibukan bekerja dan semua punya kesibukan sehingga lebih induvidualis dibandingkan masyarakat desa,” kata Marisa Elsera dikutip dari Ulasan.tv di kanal YouTube Official UTV, Rabu (05/01).

Ia menuturkan, upaya memberantas tindakan kriminal dengan meningkatkan partisipasi masyarakat perlu dilaksanakan. Dengan demikian tindak kejahatan dapat diminimalisir. Menurutnya, untuk mengantisipasinya semua elemen berpengaruh dalam menjaga lingkungan masyarakat tetap aman dan tenang.

“Kita harus mendorong masyarakat merasa guyub, merasa perlu menjaga lingkungannya, ketika ini terbangun, masyarakat merasa lingkungan perlu dijaga, secara sukarela mereka akan mau menghidupkan siskamling, merasa memiliki dulu dan merasa terancam dulu,” katanya.

Baca Juga: Tidak Hanya Pencurian Celana Dalam, Warga Perumahan Taman Mekar Sari Kerap Kemalingan

Ia sedikit menyinggung terkait pencurian emas dan tempat dupa karena memiliki nilai ekonomis, sehingga bisa disebut karena faktor ekonomi. Sedangkan kasus pencurian celana dalam wanita disebebkan beberapa faktor yang dialami pelakunya.

“Bisa saja muncul dari kekecewaan terhadap kondisi saat ini atau mencari perhatian dengan cara seperti menjadikan spotlight, atau bagian dari prilaku menyimpang,” katanya.

Baca Juga: Viral! Detik-detik Pencuri Kalung Emas di Tanjungpinang Terekam CCTV

Baca Juga: Awas! Pencuri Tempat Dupa Ibadah Etnis Tionghoa Berkeliaran di Tanjungpinang

Terpenting, kata Marisa Elsera, masyarakat harus lebih peduli dengan lingkungan sekitar.

“Terutama lingkungan sosial untuk saling menjaga, sehingga potensi tindak kriminal tidak terjadi,” ujarnya.

Terkait masalah pencurian ini, Kanit Binmas Polres Tanjungpinang Ipda Helman mengatakan, terjadinya kejahatan atau tindak pidana karena ada niat dan kesempatan.

“Untuk mencari solusi kasus kejahatan ini perbaikan hati atau niat di lingkungan keluarga, harus menghilangkan niat dan kesempatan, itu yang terpenting,” kata Helman dalam Official UTV.