Bandara RHF Tanjungpinang Terapkan Scan Bukti PCR dan Antigen

Bandara RHF Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto: Antara)

Tanjungpinang – Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mulai menerapkan alat digital scan barcode aplikasi Pedulilindungi untuk pemeriksaan bukti PCR atau tes usap antigen bagi calon penumpang pesawat.

“Peralihan ke sistem digital untuk pemeriksaan syarat perjalanan itu mulai efektif dilaksanakan di semua bandara di Indonesia atas arahan Kemenkes,” kata Eksekutif General Manager (EGM) Bandara RHF Tanjungpinang, Ngatimin K Murtono, Senin (23/08).

Ngatimin menjelaskan sebenarnya sejak awal Agustus 2021 pihaknya sudah siap menerapkan sistem digital untuk pemeriksaan PCR atau antigen untuk calon penumpang, namun belum bisa dilaksanakan karena pihak rumah sakit belum siap. Hal itu karena masih kekurangan tenaga untuk menginput data orang yang diperiksa ke aplikasi.

“Kita memang sudah siap sejak lama, ada lima barcode scaner,” ujarnya.

Baca juga: Tarif GeNose Bandara RHF Tanjungpinang Belum Turun

Menurutnya bagi calon penumpang pesawat yang sudah melakukan pemeriksaan di tempat yang sudah terkoneksi aplikasi namun tidak terbaca saat scanner, akan dilakukan verifikasi manual oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungpinang.

“Jika belum terkoneksi ke PeduliLindung maka akan keluar pemberitahuan belum layak terbang. Sebaliknya, jika terdaftar maka akan ada pemberitahuan layak terbang,” ungkapnya.

Meski resmi diberlakukan mulai 23 Agustus 2021, katanya, pemeriksaan secara manual tetap akan diberlakukan karena diprediksi akan terjadi kendala dengan aplikasi yang digunakan.

Lanjutnya pada keberangkatan Jumat (20/8) yang dinyatakan layak terbang oleh aplikasi hanya 76 orang dari total 121 calon penumpang, namun sisanya sebanyak 45 orang diperiksa secara manual.

“Sisanya 45 orang penumpang itu, bukan tidak boleh terbang tapi diverifikasi secara manual,” ujarnya.

Baca juga: Sehari, Bandara RHF Tanjungpinang Merugi Puluhan Juta Rupiah

Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini masih banyak catatan dalam penerapan kebijakan baru itu, baik dalam kesiapan aplikasi maupun penginputan sesegera mungkin oleh petugas.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, jika belum bisa secara digital akan tetap dilayani secara manual,” tuturnya.

Meskipun beralih ke sistem digital, pihaknya tetap mengimbau kepada calon penumpang agar tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, menggunakan masker dengan baik, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Kalau bisa gunakan masker dua lapis agar lebih aman,” tandasnya.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *