BATAM – Basarnas menutup operasi pencarian terhadap seorang nelayan Batam, Muchammad Johari (33) yang hilang di perairan antara Batam-Singapura, namun tetap akan melanjutkan pemantauan.
Kepala Basarnas Batam, Dedius mengatakan, penutupan operasi pencarian terhadap Muchammad Johari (33) dikarenakan hingga hari ketujuh, Jumat 06 September 2024 korban belum ditemukan.
“Iya benar operasi SAR sudah ditutup, karena korban tak kunjung ditemukan. Untuk itu kami akan melanjutkan dengan pemantauan,” ujar Dedius saat dihubungi, Sabtu 07 September 2024.
Dedius menyampaikan, selama sepekan tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran hingga ke Perairan Pulau Kepalajerih, dan perairan Singapura dengan melibatkan kapal polisi Coast Guard dan kapal MPA Singapore.
Meski berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penyebaran broadcast NAVTEX ke kapal-kapal di wilayah perairan namun hasil pencarian tetap nihil.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan keluarga korban, dan diputuskan bahwa operasi SAR akan ditutup,” sambung Dedius.
Tim SAR gabungan juga sudah mengadakan briefing bersama keluarga korban. Kemudian menyampaikan kepada keluarga tidak ada tanda-tanda korban ditemukan.
Operasi pun resmi ditutup, dan seluruh unsur potensi SAR dipersilakan kembali ke kesatuan masing-masing.
“Keluarga pun menerimanya dan dilanjutkan pemantauan, kami akan pantau terus informasi-informasi yang ada,” tutupnya.
Diketahui, sebelumnya tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap Muchammad Johari, seorang nelayan yang dilaporkan hilang sejak Sabtu 31 Agustus 2024.
Johari diduga hilang setelah kapalnya tertabrak kapal cepat di sekitar Pulau Pelampong, perairan Singapura.