Batam Terus Dorong Pariwisata Berbasis Masyarakat

Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia, Andi Yuwono memberikan materi tentang desa wisata dan tata kelola destinasi di Nagoya Mansion Hotel & Residence, Selasa (27/6/2023). (Foto: Ist)
Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia, Andi Yuwono memberikan materi tentang desa wisata dan tata kelola destinasi di Nagoya Mansion Hotel & Residence, Selasa (27/6/2023). (Foto: Ist)

BATAM – Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia, Andi Yuwono memberikan materi tentang desa wisata dan tata kelola destinasi pada Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, di Nagoya Mansion Hotel & Residence, Selasa (27/6/2023).

Andi menjelaskan, desa wisata merupakan kawasan yang memiliki aktivitas kepariwisataan berbasis masyarakat (community based tourism) di wilayah administratif desa. Potensi desa wisata dikenal dengan keramah tamahannya, biaya yang terjangkau untuk wisatawan, kaya khazanah budaya dan keindahan alam. Desa wisata bertujuan menciptakan ekonomi baru, menekan angka urbanisasi dan menjaga ekosistem pedesaan.

“Konsep desa wisata sebagai upaya pembangunan pariwisata berkelanjutan adalah diterima secara sosial. Upaya-upaya pembangunan yang dilaksanakan memperhatikan nilai-nilai norma serta adat dan tradisi di lingkungan masyarakat,” ujarnya di acara yang diikuti 40 pengelola desa wisata di Batam itu.

Menurut Andi, proses pembangunan yang dilaksanakan secara teknis dapat diterapkan secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya lokal serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat setempat.

Kepala Disudpar Kota Batam Ardiwinata mengatakan, kegiatan ini sebagai motivasi kepada pelaku atau pekerja pariwisata untuk mengembangkan destinasi wisatanya. “Kegiatan ini diharapkan bisa mendorong adanya homestay dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Batam,” ujarnya.

Ardi menuturkan, seorang pengelola desa wisata harus memahami Sapta Pesona, yaitu konsep masyarakat sadar wisata sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif, yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, melalui tujuh unsur yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

“Jangan bicara profit dulu, tetapi apa yang kita siapkan. Bagaimana mengelola pariwisata yang baik karena kita adalah pelaku pariwisata,” tegas Ardi.

Lanjut Ardi, setelah memahami tentang Sapta Pesona, pastinya harus diterapkan di tempat wisata tersebut dan juga dipromosikan lewat media sosial.

“Misalnya kita harus menjaga kebersihan, memberikan rasa nyaman, wisata yang indah ada tanaman-tanamannya, ramah kepada wisatawan, sehingga memberikan kenangan kepada pengunjung untuk datang kembali,” terangnya.

Ardi menyampaikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan Batam sebagai kota pariwisata, hal itu bisa dilihat dari pengembangan infrastruktur.