BINTAN – Ada belasan pelajar alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) yang lulus tahun 2023 lalu belum mengambil ijazah.
Informasi yang dihimpun ulasan, Selasa 03 Desember 2024, pelajar yang belum mengambil ijazah di SMA Negeri 1 Toapaya, dikarenakan masih menunggak pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Kepala SMA Negeri 1 Toapaya, Armaisal membenarkan, masih ada pelajar yang sudah tamat atau lulus sekolah tahun 2023, tetapi belum mengambil ijazahnya.
“Kalau tidak salah saya, ada lah belasan siswa yang belum ambil ijazahnya di sekolah,” kata Armaisal, saat dijumpai ruang kerjanya.
Armaisal menyebutkan, ada dua faktor yang membuat mantan pelajar nya belum mengambil ijazah miliknya. Faktor pertama, bisa jadi pelajar yang sedang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) di luar Kabupaten Bintan.
Faktor kedua, kemungkinan besar dikarenakan masih memiliki tunggakan SPP di sekolah pada tahun 2023 lalu.
Padahal, lanjut Armaisal, pihaknya tidak mempermasalahkan pelajarnya mengambil ijazah jika masih memiliki tunggakan pembayaran SPP di sekolah.
Tunggakan pembayaran SPP bisa diselesaikan, jika orang tua pelajar memang mampu untuk melunasi.
“Ada yang dua atau tiga bulan (tunggakan pembayaran SPP). Ambil saja ijazahnya. Karena itu dokumen negara yang dimiliki pelajar kita dari hasil lulus sekolah. Jangan menjadi beban kita terhadap ijazah tersebut,” terang Armaisal.
Tunggakan pembayaran SPP, ditegaskan dia, sebelum Gubernur Provinsi Kepri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri menerbitkan SK terkait SPP digratiskan oleh pemerintah di tahun 2024.
“Kalau tidak salah saya, mulai SPP gratis itu di bulan Juli 2024 lalu,” sebut dia.*