BPBD Kota Tanjungpinang Butuhkan Tempat Penangkaran Hewan Buas

penangkaran-buaya
Ilustrasi penangkaran Buaya. (Foto:Istimewa)

TANJUNGPINANG – Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, Kepulauan Riau membutuhkan tempat penangkaran hewan buas berbahaya seperti buaya dan ular.

Maraknya kemunculan buaya di wilayah pemukiman warga Kota Tanjungpinang saat ini, pihak BPBD hanya bisa menerima pengaduan warga yang membutuhkan pertolongan dan meninjau ke lokasi ditemukannya reptil berbahaya tersebut.

Sehingga, sejauh ini pihak BPBD hanya mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di wilayah yang menjadi tempat bersemayamnya hewan buas tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Pemadam Kebakaran (Kasi Damkar) Pemko Tanjungpinang, Derry Ambari. Derry mengatakan, sepanjang Juli 2022 ini laporan warga ada temuan buaya ke Kantor Damkar sudah ada lima lokasi.

Ia menyebutkan, lokasi ditemukannya buaya tersebut bahkan masih di lingkungan pemukiman padat penduduk di Tanjungpinang.

Sambung Derry, pihaknya hanya bisa meninjau dan mengimbau agar tidak ada aktivitas warga di wilayah temuan buaya. Pasalnya, BPBD tidak memiliki penakaran khusus untuk mengevakuasi binatang tersebut.

Baca juga: Buaya Dua Meter Muncul di Kawasan Rawa Batu 10 Tanjungpinang

“Hingga hari ini laporan masyarakat hanya bisa kami tinjau dan kami imbau demi keselamatan warga. Kami bingung mau dievakuasi kemana, sementara tidak ada penakaran,” ujar Derry kepada ulasan.co, Kamis (21/07).

Selanjutnya, Derry mengatakan, pihak Damkar sudah meminta Pemko Tanjungpinang untuk menyidiakan penangkaran untuk hewan buas dari tahun 2019 lalu.

Namun hingga kini, Pemko Tanjungpinang hanya memberikan solusi agar rilis dilakukan di Batam. Sedangkan untuk biaya perilisan ditanggung Damkar.

“Kami sudah mengajukan penangkaran hewan buas dari tahun 2019, dan untuk biaya transportasi perilisan kami yang menanggung. Tentunya ini memberatkan kami,” terang Derry.

Ia menambahkan, sampai saat ini BPBD belum ada pelatihan khusus untuk mengevakuasi buaya, pihaknya hanya modalkan berani dan tulus menolong warga.

“kami hanya memberanikan diri untuk menolong masyarakat untuk pelatihan khusus belum ada,” tutupnya.

Baca juga: Buaya Besar Sering Muncul di Parit Desa Galang Batang Bintan