IndexU-TV

Bupati Roby Kurniawan Tanam Padi Nutrisi untuk Stunting di Teluk Sebong Bintan

Bupati Bintan, Roby Kurniawan tanam padi nutrisi diluas lahan 13 hektare berada di Desa Sri Bintan, Bintan, Kepri. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Bupati Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Roby Kurniawan menanam padi nutrisi diatas lahan seluas kurang lebih 13 hektare di Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Sabtu 18 Mei 2024.

Kegiatan tanam padi nutrisi juga diikuti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Sri Heny Utami serta pimpinan FKPD.

“Terima kasih dan apresiasi untuk kolaborasi yang luar biasa. Pastikan betul-betul petani kita dapat didampingi bantuan-bantuan yang hari ini diberikan. Mudah-mudahan bermanfaat,” ucap Roby Kurniawan disela selesai menyerahkan bantuan sapi hingga pupuk untuk kelompok tani di Bintan.

Wilayah Poyotomo, lanjut dia, ini menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan. Karena selain wilayah pertanian, dan wilayah ini juga sudah menjadi salah satu tempat pariwisata. Sehingga memang didukung.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi kita dengar buka lahan kemudian gagal. Mudah-mudahan itu tidak ada terjadi,” harap dia.

Sambung Ketua Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Desa Sri Bintan, Ali Aspan yang mengatakan, tanam padi berbeda dengan tanaman lainnya. Karena perlu Waktu dan musim panas.

Kenapa demikian, kata Ali Aspan, dari hasil padi saat dipanen. Kalau musim panas, hasil padi yang dipanen lebih maksimal dibandingkan disaat musim hujan.

“Saat ini, kita tanam padi nutrisi untuk stunting,” kata Ali.

Untuk tanam padi nutrisi hingga masa panen membutuhkan waktu sekitar 110-115 hari. Karena tanah di Bintan zat asamnya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya seperti di Pulau Jawa, Medan hingga daerah lainnya.

Panen padi, lanjut dia, tergantung luas lahan yang digunakan. Karena pihaknya pernah panen padi sebanyak 2,8 ton per hektare, 4,3 ton per hektare, 5,3 ton per hektare hingga 9,2 ton per hektare.

Ada padi yang pernah dipanen varietas junjuang, sisokan, hipa 21, banang pulau, IPB3S hingga beras merah.

“Pernah juga gagal kami. Karena diserang walang sangit. Makanya, perlu ada waktu. Kita takutkan juga di penghujung tahun bulan bulan Oktober November Desember,” sambung dia.

Kalau ada hama, pihaknya mengatasi dengan cara semprot dengan racun. Kalau ada burung, pihaknya dengan sistem jaring hingga patungan orang atau bunyi-bunyian di sawah.

“Pola ini berbeda setiap kalinya. Kalau sama nanti binatang tersebut tahu,” sebut dia.

Ditambah Kepala DKPP Kabupaten Bintan, Sri Heny Utami menyebutkan, program pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI dalam pengawasan capaian target.

Untuk Kabupaten Bintan target penanaman program khusus adalah padi seluas kurang lebih 30 hektare, dengan melibatkan empat kelompok tani, yaitu ada kelompok tani di Bintan Buyu, kelompok tani di Gunung Kijang, kelompok tani di Bintan Utara, dan kelompok tani di Teluk Sebong.

Kemudian, untuk jagung di targetkan kurang lebih 60 hektare, dengan sasaran sebanyak 12 kelompok tani dengan dukungan benih dari Balai Benih Indonesia Provinsi Kepri.

Lalu, pihaknya menyalurkan bantuan pupuk urea, bantuan pupuk NPK 15-15-15, dan bantuan bibit sapi untuk dua kelompok tani dengan jumlah sapi sebanyak 15 ekor, yaitu 9 sapi jantan dan 6 sapi betina.

Exit mobile version