BATAM – Ratusan buruh mulai memadati kantor Pertamina Batam, Kepulauan Riau, Selasa (06/09).
Dengan membawa berbagai atribut berupa bendera, seragam, hingga pengeras suara, para buruh itu memulai orasi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sebelumnya, massa unjuk rasa yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) itu memulai aksi dari Panbil, Batam. Setelah melaksanakan aksi di Kantor Pertamina, para buruh itu akan melanjutkan aksinya di kantor DPRD Kota Batam dan Wali Kota Batam.
Setidaknya terdapat tiga tuntutan para buruh itu yakni tolak Kenaikan Harga BBM, tolak Omnibus Law – UU Cipta Kerja, dan naikkan UMK/UMSK tahun 2023.
“Sama siapa lagi kita harus percaya. Presiden saja tidak bisa dipegang janjinya,” kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Baca juga: Flash-Ratusan Buruh Batam Mulai Padati Area Halte Panbil
Sebelumnya, Ketua PC SPL FSPMI Batam, Suprapto, mengatakan, kenaikan harga BBM sangat mencekik dan sangat merugikan kaum buruh dan masyarakat secara luas.
“Dengan kenaikan BBM ini, justru akan membuat bahan kebutuhan pokok lainnya naik. Sehingga daya beli masyarakat yang turun karena pandemi akan menurun lagi,” kata dia.
Ia menilai, saat ini pemerintah seakan-akan tengah berbisnia dengan rakyatnya di tengah masyarakat yang berusaha bangkit akibat pandemi.
“Ini seaakan-akan pemerintah berbisnis dengan rakyatnya, tanpa peduli memberikan subsidi ke rakyatnya,” kata dia. (*)