BATAM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Kota Batam pada Maret 2024 naik sebesar 0,45 persen. Inflasi tersebut dipicu kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok seperti cabai merah, telur, beras, daging ayam dan harga emas.
Kepala BPS Kota Batam, Agus Kadaryanto mengungkapkan, Kota Batam mengalami inflasi Maret 2024 sebesar 3,56 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,47 pada Maret 2023 lalu, menjadi 106,12 pada Maret 2024.
“inflasi ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pada bulan Ramadan lalu. Sementara untuk kenaikan harga perhiasan atau pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, sejalan dengan meningkatnya harga komoditas emas secara global,” ujar Agus Kadaryanto, Jumat 19 April 2024.
Agus merincikan, inflasi Batam secara year on year (y-on-y) dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok penyumbang inflasi terbesar yakni 6,88 persen.
Baca juga: Batam sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Kepri
Selanjutnya, diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 5,16 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,57 persen.
Kemudian, disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,89 persen, kelompok kesehatan 2,81 persen, pendidikan 2,59 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,17 persen.
Pada Maret 2024, tingkat inflasi y-on-y Kota Batam sebesar 3,56 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,73 persen.
“Adapun tingkat inflasi y-on-y untuk Maret 2023 dan Maret 2022 masing-masing sebesar 4,83 persen dan 3,39 persen,” beber Agus.
Dia menambahkan, sub kelompok yang memberikan sumbangan andil deflasi secara y-on-y adalah kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya yaitu sebesar 0,01 persen.
“Kelompok ini pada Maret 2024 mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,60 persen atau terjadi penurunan indeks dari 101,79 pada Maret 2023 menjadi 101,18 pada Maret 2024,” ujar Agus.