Cerita Negara di Asia Selatan Sambut Ramadan

Cerita Negara di Asia Selatan Sambut Ramadan
Pasar Chawkbazar, Bangladesh. Foto: Republika

DHAKA – Bangladesh adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di barat, utara, dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan. Bangladesh, bersama dengan Benggala Barat di India, membentuk kawasan etno-linguistik Benggala.

Di Bangladesh, terdapat Pasar Chawkbazar yang berusia berabad-abad. Pasar ini merupakan pusat tradisional untuk pertemuan malam selama bulan Ramadan. Di sana ratusan kedai makanan darurat menjual daging panggang tradisional dan makanan lezat.

Kerumunan besar kembali ke lingkungan pada Ahad (3/4) untuk pertama kalinya semenjak pandemi virus corona. “Saya sangat senang melihat orang-orang di sini. Dua tahun terakhir sangat menyakitkan,” kata Penjual puyuh bakar di pasar selama sekitar empat dekade, Ramzan Ali, dikutip Jordan Times pada Selasa (5/4).

Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan dan Minuman saat Puasa

Hidangan tradisional pakoras dan sup miju-miju ditawarkan di sana. Selain itu ada juga kebab dan otak kambing goreng yang selalu populer disajikan untuk menemani daging panggang dan sayuran.

“Rasanya sangat menyenangkan datang ke sini lagi. Tanpa item buka puasa Chawkabazar, saya merasa Ramadhan saya tidak lengkap,” kata pengusaha Mohammad Ashrafuddin.

Muslim Pakistan juga menikmati kesempatan untuk kembali berbuka puasa bersama dan keluar dari kerumunan COVID. Pemerintah telah mencabut pembatasan pertemuan publik beberapa pekan sebelumnya.

Di sisi lain, masjid-masjid telah diterangi dengan lentera, dan pasar-pasar di dekatnya ramai. Orang-orang banyak berhenti untuk menikmati kue-kue manis yang digoreng, dan membeli makanan untuk dibagikan kepada orang miskin.

Di samping itu, di India, orang banyak berduyun-duyun ke kios-kios yang berjejer di jalan di bawah bayang-bayang Masjid Jama yang megah di New Delhi. Itu salah satu rumah ibadah terbesar di negara itu.

Baca juga: Begini Nabi Muhammad SAW Menjalankan Puasa di Bulan Ramadan

Sementara pertemuan malam yang lebih tenang sedang berlangsung di Afghanistan. Orang-orang masih memperhitungkan krisis kemanusiaan akut setelah penarikan Amerika Serikat (AS) tahun lalu, dan kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan.

Masakan lokal berbuka puasa yang paling populer adalah Kabuli pulao. Itu hidangan nasi yang ditaburi kunyit dan dicampur dengan buah-buahan kering, terutama kismis hitam.

Selain itu, ada acar dan jalebis pedas spesial, adonan goreng tepung berkalori tinggi yang direndam dalam sirup gula, juga dinikmati oleh keluarga saat makan malam setelah berbuka puasa. Akan tetapi banyak yang terpaksa menjaga pembelian mereka seminimal mungkin tahun ini, karena kekurangan pangan di negara itu.

“Untuk pertama kalinya saya melihat harga pangan melonjak begitu tinggi di bulan Ramadhan. Orang-orang mengharapkan bahwa di negara Islam harga akan turun selama Ramadhan, tetapi itu tidak terjadi,” kata seorang warga Kabul, Shahbuddin.

Adapun Islam merupakan agama terbesar kedua di Asia Selatan setelah Hindu, dan wilayah ini adalah rumah bagi sekitar sepertiga dari penganut agama tersebut.

Ramadan dianggap sebagai bulan suci bagi umat Islam, karena Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad selama bulan itu. Usai bulan Ramadan maka akan ditutup dengan perayaan Idul Fitri.