Baghdad Beli 12 Jet Tempur JF-17 Thunder Block-III Gantikan F-16

Jet tempur ringan JF-17 Thunder Angkatan Udara Pakistan. (Foto:Shutterstock)

JAKARTA – Kesepakatan tak terduga terjadi antara Baghdad dan Islamabad, untuk pengadaan 12 unit jet tempur produksi patungan China-Pakistan yakni JF-17 Thunder.

Seperti yang dilaporkan The News International Pakistan, Irak menjadi negara kelima yang memesan jet tempur JF-17 Thunder dari Pakistan untuk menggantikan armada jet tempur F-16C/D Block-52 Amerika Serikat (AS).

Negara-negara sebelumnya yang telah mengakuisisi jet tempur JF-17 Thunder yakni Malaysia, Nigeria, Azerbaijan, dan Myanmar. Bahkan Argentina sebelumnya berminat, namun belum mengkonfirmasi lebih lanjut terkait kesepakatan.

Sebelumnya, Irak tertarik ingin membeli 14 unit jet tempur Dassault Rafale generasi 4,5 Prancis. Kesepakatan itu bernilai $ 240 juta. Kemudian Irak menawarkan Prancis dengan skema pembayaran mereka melalui pasokan minyak.

Sementara rincian kesepakatan tetap dirahasiakan, dikabarkan bahwa Irak telah mengakuisisi 12 pesawat tempur JF-17 Thunder Block-III, dengan harga diperkirakan sekitar $664 juta.

Penambahan baru ini ditetapkan untuk mengambil alih peran F-16C/D Block-52 AS, yang saat ini merupakan satu-satunya jenis jet tempur di layanan Irak.

Sayangnya, kini kondisi F-16 ini mulai memburuk menjadi non-operasional. Setelah serah terima mereka dari AS, dan membutuhkan biaya perbaikan yang mahal.

Faktor kemampuan F-16 Irak menurun

Beberapa alasan mengapa F-16C/D Block-52 Irak tidak bisa terbang. Salah satu faktor utamanya adalah kekurangan suku cadang dan dukungan perawatan.

Jet tempur F-16 dibeli oleh Irak dari Amerika Serikat itu, karena adanya ketegangan politik antara kedua negara, dan AS enggan memberi Irak suku cadang, dan dukungan pemeliharaan yang diperlukan.

Kemudian faktor lainnya adalah, kurangnya personel terlatih untuk mengoperasikan dan memelihara F-16. Angkatan Udara Irak telah berjuang untuk melatih dan mempertahankan pilot dan teknisi yang terampil.

Namun tetap saja, Angkatan Udara Irak tetap kekurangan personel yang benar-benar memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan terhadap F-16.

Selain itu, F-16 sudah menua dan membutuhkan perawatan ekstensif agar tetap beroperasi lebih lama. Angkatan Udara Irak tidak mampu memenuhi tuntutan pemeliharaan F-16, yang mengakibatkan penurunan kesiapan operasional mereka.

Mengingat dengan kondisi ini, Irak pun meminta bantuan Pakistan untuk mengganti armada F-16 yang sudah tua dengan JF-17 Thunder.

JF-17 Thunder merupakan jet tempur multi-peran yang dikembangkan bersama oleh China dan Pakistan. JF-17 adalah jet alternatif dengan biaya sangat hemat dari F-16.

Sehingga JF-17 diharapkan dapat memberi Irak kemampuan pertahanan udara yang lebih andal dan berkelanjutan.

F-16C/D Block-52 Angkatan Udara Irak. (Foto:F-16.net)

JF-17 dan F-16

Jet tempur JF-17 dan F-16 merupakan pesawat tempur multiperan, yang dirancang untuk pertempuran udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

Kedua, pesawat memiliki ukuran dan berat yang sama dengan JF-17 sedikit lebih kecil dan lebih ringan dari F-16. Kedua pesawat dilengkapi dengan avionik canggih dan sistem senjata, termasuk radar, rudal, dan bom.

Namun ada juga perbedaan signifikan antara JF-17 dan F-16. Jet tempur F-16 adalah pesawat yang lebih maju dan canggih, dengan jangkauan yang lebih jauh dan kapasitas muatan yang lebih besar daripada JF-17.

Kemudian sisi lain, JF-17 Thunder adalah pilihan yang lebih terjangkau dan hemat biaya, dengan biaya perawatan dan pengoperasian yang rendah daripada F-16.

JF-17 Thunder saat bermanuver lengkap mengotong persenjataan rudal.

Mengapa JF-17?

JF-17 adalah pesawat yang lebih baru dari F-16 Irak, yang pertama kali dikirim ke Irak pada 1980-an. Akibatnya, JF-17 mendapat manfaat dari teknologi dan fitur desain yang lebih canggih, yang tidak tersedia saat F-16 pertama kali diproduksi.

Kemudian JF-17 dilengkapi dengan suite avionik yang lebih modern dan canggih, yang mencakup tampilan kokpit digital dan sistem radar canggih.

Hal ini memungkinkan pilot untuk memiliki kesadaran situasional yang lebih baik, dan melibatkan target lebih efektif. Selain itu, JF-17 juga memiliki sistem senjata yang lebih canggih daripada F-16 Irak.

Sehingga JF-17 mampu membawa senjata yang lebih luas, termasuk rudal udara-ke-udara, rudal udara-ke-permukaan, dan amunisi yang dipandu dengan presisi. Ini menjadikannya platform yang lebih serbaguna dan efektif untuk berbagai misi.

Akhirnya, JF-17 adalah pilihan yang lebih hemat biaya untuk Irak daripada meningkatkan armada F-16 yang sudah tua. JF-17 adalah pesawat yang relatif murah untuk diproduksi dan dirawat, yang menjadikannya pilihan yang menarik bagi negara-negara dengan anggaran pertahanan yang nilainya terbatas.