Cuaca Ekstrem Melanda Australia, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

Cuaca Ekstrem Melanda Australia, Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Banjir melanda Kota Lismore setelah hujan lebat melanda bagian timur laut New South Wales, Australia, Senin (28/2/2022). ANTARA FOTO/Jason O'Brien/AAP Image/Photog via REUTERS/RWA/djo

SYDNEY – Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Australia, sehingga memaksa puluhan ribu warga mengungsi.

Sebelas orang tewas sejak cuaca ekstrem itu tiba akhir pekan lalu menyebabkan pusat-pusat kota terendam air, rumah-rumah rusak, dan kabel listrik putus.

Hujan deras terus mengguyur pantai timur negara itu, memaksa pihak berwenang mengosongkan sebuah rumah sakit pada Rabu.

Sel badai liar telah turun dari Negara Bagian Queensland ke negara bagian di dekatnya, New South Wales (NSW), dan diperkirakan akan menghantam Sydney, kota yang dihuni lebih dari lima juta orang, pada Rabu malam.

“Ratusan ribu orang terdampak peristiwa ini,” kata Menteri Layanan Darurat NSW Stephanie Cooke kepada saluran penyiaran ABC pada Rabu pagi. “Ini sungguh-sungguh belum berakhir.”

Biro Meteorologi mengatakan warga Sydney harus bersiap-siap selama berbulan-bulan menghadapi hujan turun dalam beberapa jam, sementara para pejabat melaporkan bahwa Bendungan Warragamba, pasokan air utama kota untuk Sydney, mulai meluap pada Rabu pagi.

Biro cuaca negara itu memperingatkan Sydney dan daerah sekitarnya kemungkinan mengalami hingga 200 mm hujan dalam waktu enam jam kemudian pada hari itu. Curah hujan rata-rata Sydney untuk Maret adalah 138 mm, menurut data resmi.

Di kota bagian utara, Ballina, rumah sakit utama dikosongkan, menjelang perkiraan puncak banjir.

Di Lismore, kota sedikit lebih jauh ke utara yang dilanda bencana pada Selasa (1/3), penduduk menunggu ketinggian air cukup surut hingga memungkinkan layanan darurat menjangkau mereka untuk menyalurkan persediaan darurat.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Kota Brisbane Australia, 7 Orang Tewas