Hai Sahabat Ulasan, korupsi merupakan fenomena negatif yang telah menjadi permasalahan serius di hampir seluruh negara di dunia.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), korupsi bukan hanya menjadi masalah sosial, tetapi juga politik, dan ekonomi yang kompleks, yang terjadi di seluruh negara.
PBB mengakui bahwa korupsi dapat merusak institusi demokratis, memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta berkontribusi pada ketidakstabilan pemerintahan.
Baca Juga: 9 Pekerjaan Berpotensi Dicari dengan Gaji Menarik di Tahun 2024
Transparency International melakukan riset dan menyusun peringkat negara-negara berdasarkan tingkat persepsi korupsi, yang dikenal sebagai Corruption Perceptions Index (CPI). CPI mengukur skala korupsi dari 0 hingga 100 untuk 180 negara yang dinilai.
Dari berbagai sumber, pada rilis CPI 2021 yang terbit pada Januari 2022, terdapat 12 negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia, seperti berikut:
- Sudan Selatan – Skor: 11
- Somalia – Skor: 13
- Suriah – Skor: 13
- Venezuela – Skor: 14
- Afghanistan – Skor: 16
- Korea Utara – Skor: 16
- Yaman – Skor: 16
- Guinea Khatulistiwa – Skor: 17
- Libya – Skor: 17
- Burundi – Skor: 19
- Kongo – Skor: 19
- Turkmenistan – Skor: 19
Namun, terdapat pemeringkatan lain yang menyajikan daftar berbeda. Berdasarkan penilaian dari US News and World Report, BAV Group, dan Wharton School of the University of Pennsylvania yang melibatkan lebih dari 17 ribu responden di 78 negara, negara-negara berikut dianggap memiliki tingkat korupsi tertinggi:
Baca Juga: Ulasan Sejarah Daimler Reitwagen, Sepeda Motor Pertama di Dunia
- Irak
- Kolombia
- Meksiko
- Brasil
- Rusia
- Guatemala
- Kazakhstan
- Lebanon
- El Salvador
- Azerbaijan
Kedua pemeringkatan ini memberikan pandangan yang berbeda terkait negara-negara dengan tingkat korupsi tinggi, namun keduanya menyoroti kompleksitas masalah korupsi yang melanda banyak negara di seluruh dunia.***
Ikuti Artikel Lainnya di Google News
