BATAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab kematian ikan jenis kakap putih milik nelayan keramba jaring apung (KJA) di Kampung Belian, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
“Petugas kami sudah turun ke lokasi dan mengambil satu ekor ikan untuk dilakukan uji laboratorium,” ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kota Batam, Cicik Kurniawati, Senin 2 September 2024.
Ia mengatakan, kematian ikan di keramba milik nelayan dengan jumlah tujuh hingga sembulan ekor tersebut masih dalam kategori wajar dan tidak dapat disebut sebagai kematian ikan massal.
“Tidak semua ikan di sana mati, karena dari delapan lubang keramba, hanya satu lubang saja yang ditemukan ikan mati,” ucapnya.
Menurutnya, tingginya intensitas hujan dan kondisi jaring keramba yang kotor menjadi penyebab kematian ikan- ikan tersebut.
“Ikan yang kondisinya kurang fit, ditambah lagi terkena air hujan makan akan sakit dan mati. Temuan kami di lokasi, keramba milik nelayan itu tampak kotor. Padahal jaring juga harus dibersihkan secara berkala, agar ikan terhindar dari penyakit,” kata Cicik.
Baca juga: Ikan Nelayan Keramba Jaring Apung di Kampung Belian Mati Massal
Ditanyakan lebih lanjut perihal dugaan nelayan yang menyebutkan matinya ikan disebabkan oleh adanya limbah perumahan dan industri, Cicik mengaku belum dapat memastikan hal tersebut. Pasalnya, pasalnya letak keramba nelayan berada jauh dari pesisir pantai.
“Tunggu hasil lab saja. Apabila kematian ikan disebabkan karena terkena penyakit, maka kita akan lakukan pengobatan sesuai jenis penyakitnya,” ujar Cicik. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News