Dispar Kepri Promosikan Pemeran dan Kontes Bonsai di Tanjungpinang

Dispar Kepri Promosikan Pemeran dan Kontes Bonsai di Tanjungpinang
Bonsai saat dipamerkan di parkiran Mal Tanjungpinang (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Dispar Kepri) mempromosikan Pameran dan Kontes Bonsai yang digelar di parkiran Mal Tanjungpinang, dimulai sejak 27 Agustus sampai 4 September 2022.

Plt Kepala Dispar Kepri, Luki Zaiman Prawira mengatakan, pameran dan kontes ini diselenggarakan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Tanjungpinang. Ia menuturkan, bonsai memiliki peminat tersendiri, bahkan peminatnya bukan hanya warga lokal bahkan dari luar negeri. Dirinya juga sebagai peminat bonsai, bahkan ikut berkecimpung dalam kegiatan PPBI Tanjungpinang.

“Saya juga senang lihat bonsai, bahkan ikut juga dalam PPBI. Kawan kawan lain dari semua kalangan juga sama, jadi memang peminatnya lumayan banyak,” kata Luki di Tanjungpinang, Ahad (28/08).

Ia menyampaikan, dengan adanya event tersebut, wisatawan dari berbagai kalangan yang memiliki hobi yang sama dapat meramaikan pameran dan kontes tersebut. Nantinya, lanjut Luki, ekonomi masyarakat juga akan berpengaruh dengan kedatangan wisatawan dari berbagai daerah.

“Kalau mereka pulang nanti setelah event, minimal mereka beli souvenir, itu juga bisa meningkatkan ekonomi warga kita,” ucapnya.

Ia menyebut, Dispar Kepri tetap mempromosikan event bonsai untuk menggaet peminat bonsai di Indonesia maupun mancanegara. “Kalau ada memiliki hobi yang sama, lewat pemeran ini dapat promosikan lokasi wisata di Tanjungpinang,” ujarnya.

Luki menyambut baik, seluruh event planner yang ingin membuat event pariwisata untuk meningkatkan wisatawan datang berkunjung di Kepri.

Baca juga: Tingkatkan Event Pariwisata, Dispar Kepri Siap Kolaborasi Dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

Sementara itu, salah seorang penggemar bonsai, Suyono mengaku senang bisa melihat tanaman bonsai dipamerkan di Tanjungpinang. Menurutnya, meski tidak bisa memiliki jenis tanaman bonsai, karena mahal. Setidaknya, Suyono bisa melihat dan berfoto dengan tanaman mahal tersebut.

“Saya suka lihat bentuk-bentuknya, bagus soalnya. Tapi kalau untuk beli kayaknya tak sanggup, mahal kayaknya ini,” pungkasnya. (*)