Dukung Wacana Penjara Koruptor di Pulau Terpencil, KPK: Tanpa Makanan dan Kelola Pertanian

Salah satu penjara yang ketat dan menakutkan yaitu Alcatraz. Kini penjara tersebut menjadi objek wisata, setelah resmi ditutup 1963. (Foto:Dok/KROPIC/123RF)

JAKARTA – Komisi pemberantasan korupsi (KPK) merespons pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto, yang ingin membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil.

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak merespons dengan mengatakan, dirinya sependapat dengan Presiden Prabowo dan mendukung wacana tersebut.

Johanis pun melempar wacana, agar negara tidak perlu repot menyediakan makanan bagi para koruptor ketika menjalani masa penahanan di penjara.

Menurut dia, akan lebih baik agar pemerintah menyediakan alat pertanian untuk koruptor bercocok tanam dan menikmati hasilnya sebagi makanan.

“Pemerintah tidak perlu menyediakan makanan untuk mereka, cukup sediakan alat pertanian supaya mereka berkebun, bercocok tanam di ladang atau di sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri yang berasal dari hasil keringat mereka sendiri,” ujar Johanis melalui pesan tertulis, Selasa 18 Maret 2025 mengutip cnnindonesia.

Johanis juga berharap, agar hukuman pidana badan minimal diubah menjadi 10 tahun. Dia memeyakini hal itu akan memberi efek jera baik bagi koruptor, maupun orang lain agar takut berbuat korupsi.

Dalam peraturan yang saat ini berlaku, Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Korupsi), masih ada yang mengatur hukuman minimal satu tahun penjara (Pasal 3).

“Hukuman pelaku tindak pidana korupsi diperberat dengan hukuman badan minimal 10 tahun hingga hukuman seumur hidup. Harapan saya dengan begitu orang akan punya rasa takut untuk melakukan korupsi,” kata Johanis menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengaku akan menyiapkan rencana pembuatan penjara di pulau terpencil yang diperuntukkan bagi para koruptor.

Tampak bangsal di penjara Alcatraz. (Foto:Dok/Pixabay)

“Saya juga akan sisihkan dana buat penjara di suatu tempat yang terpencil. Mereka enggak bisa keluar. Kita akan cari pulau. Kalau mereka keluar, biar ketemu sama hiu,” kata Prabowo di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis 13 Maret 2025.

Menurut Prabowo, negara akan menuju ambang kehancuran apabila banyak korupsi di dalamnya. Untuk itu, ia mengklaim tak main-main dengan tindak pidana korupsi.

Prabowo mengaku bisa bertindak lebih ekstrem, dengan mengusir para koruptor dari Indonesia.

“Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini. Mafia manapun saya tidak takut. Apalagi ada Kapolri dan TNI, apalagi ada guru-guru akan membantu saya,” ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Koruptor-koruptor itulah yang buat guru susah, dokter, perawat, petani susah. Kita akan usir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu,” sebut Prabowo.

Close