Gejala Umum dan Cara Mengatasi Saraf Terjepit

Ilustrasi - gejala penderita masalah saraf, seperti saraf terjepit, jangan abaikan tanda-tanda gangguan kesehatan ini.
Ilustrasi - gejala penderita masalah saraf, seperti saraf terjepit, jangan abaikan tanda-tanda gangguan kesehatan ini. (Foto: freepik)

Hai Sahabat Ulasan, tahukah agan-agan sekalian, penderita masalah saraf, seperti saraf terjepit, sering kali mengabaikan tanda-tanda gangguan kesehatan ini.

Hal ini dapat mengakibatkan memburuknya gejala hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menurut dari berbagai sumber, saraf terjepit, atau yang sering disebut kecetit, terjadi ketika jaringan di sekitar saraf, seperti otot, tulang, atau ligamen, menekan saraf tersebut.

Gangguan ini umumnya terjadi pada persarafan tulang belakang. Dan dapat menimbulkan rasa nyeri yang menjalar ke leher, lengan, pinggang, kaki, dan daerah lain.

Siti Ainun Ma’rufa, seorang dosen Fisioterapi di UMM, menyatakan bahwa penyebab saraf terjepit dapat disebabkan oleh pertambahan usia yang menyebabkan kelenturan tulang belakang berkurang.

Seiring dengan bertambahnya usia, bantalan tulang belakang juga dapat menipis, yang dapat menyebabkan gesekan antar tulang dan menekan saraf.

Selain usia, faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan saraf ini adalah trauma, seperti kecelakaan, cedera olahraga, dan terjatuh.

“Selain itu, kondisi obesitas, postur tubuh yang tidak tepat ketika beraktivitas, dan melakukan gerakan secara berulang-ulang juga dapat meningkatkan risiko saraf terjepit,” jelas Ainun seperti yang dikutip dari situs UMM.

Gejala dan Tips Penanggulangan Saraf Terjepit

Ainun menjelaskan bahwa gejala umum yang dirasakan adalah nyeri yang menjalar. Namun, ada juga gejala lain seperti kesemutan, sensasi terbakar, mati rasa, dan kelemahan otot di area yang terkena saraf terjepit.

Terapi pertama untuk mengatasi masalah saraf terjepit adalah dengan melakukan latihan fisioterapi. Latihan ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita gangguan saraf ini.

Anda dapat melakukan stretching (peregangan) dan juga strengthening (penguatan) untuk mengatasi rasa nyeri akibat saraf terjepit.

“Gerakan-gerakan tersebut termasuk di antaranya knee to chest stretching, glutes bridging, pelvic tilting, leg raise, dan sebagainya. Selain itu, kompres dingin dan hangat juga dapat diterapkan pada area yang terasa nyeri,” tambahnya.

Dalam beberapa kasus, penderita saraf terjepit mungkin perlu menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Terapi farmakologi juga biasanya diberikan pada pasien untuk mengurangi gejala nyeri.

“Namun, pada kondisi yang lebih parah, seperti penjepitan saraf akibat hernia nucleus pulposus atau spondilolistesis yang menyebabkan tulang belakang bergeser dari posisi normal, tindakan operatif mungkin diperlukan,” tambahnya.

Ainun menekankan bahwa kondisi saraf terjepit dapat kambuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat.

“Sangat dianjurkan bagi penderita untuk membiasakan duduk dan berdiri dengan postur yang benar, menjalani pola hidup sehat untuk menjaga berat badan ideal, serta berolahraga secara teratur,” pesannya.***

Ikuti Informasi Kesehatan Lainnya di Google News