Gemoy Dalam Pusaran Politik Pemilu 2024

Ilustrasi - sekitar 60 persen dari pemilih pada Pemilu 2024 diperkirakan berasal dari kalangan Gen Z dan Milenial.
Ilustrasi - sekitar 60 persen dari pemilih pada Pemilu 2024 diperkirakan berasal dari kalangan Gen Z dan Milenial. (gambar: desain grafis ulasan)

Hai Sahabat Ulasan. Kali ini ulasan ingin membahas soal kata gemoy, yang belakangan akrab terdengar sebagai bahan kampanye politik Pemilu 2024.

Bahkan politik gemoy, diklaim mampu mengangkat elektabilitas salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Lantas apa makna gemoy? Dilansir dari IDN Times, kata gemoy sering dibaca di media sosial, serta sering didengar dalam kehidupan sehari-hari.

Pasalnya memang tidak sedikit netizen yang menggunakannya. Tetapi sering bingung dengan artinya karena memang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.

Sebenarnya, gemoy adalah plesetan dari gemas dengan mengganti huruf akhiran –y menjadi –s biar terkesan lebih imut. Pengucapannya biasanya menggunakan nada yang geregetan dan manja sebagai bentuk ekspresi dari kata tersebut.

Kalau dalam KBBI, kata gemas merupakan adjective atau kata keterangan. Fungsi dari kata ini adalah untuk menerangkan atau menjelaskan suatu kondisi. Misalnya, saat menunjukkan perasaan suka, jengkel sekaligus cinta.

Tetapi secara umum, kata gemoy digunakan dalam menggambarkan sesuatu yang lucu dan menggemaskan. Hal ini bisa terlihat dari anak bayi, mainan, binatang, atau hal-hal lainnya. Jadi konteksnya bisa cukup luas.

Biasanya kata gemoy digunakan sebagai caption di media sosial ataupun saat membalas atau memberi komentar.

Baca juga: Manfaat Cacing Tanah Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Simak Ulasannya

Baca juga: Konsekuensi Hukum dari Tindakan Memasuki Rumah Orang Tanpa Izin, Simak Ulasannya

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News