Gempa di Aceh Barat Disebabkan Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami
Tangakapan layar gempa yang terjadi di sekitar wilayah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (10/3/2022). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

JAKARTA – Gempa bumi magnitudo 5,1 yang terjadi di Aceh Barat, Provinsi Aceh Kamis (10/3) pukul 11.26 WIB disebabkan aktivitas lempeng Subduksi Indo-Australia, menurut keterangan BMKG.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, Episenter gempa terletak pada koordinat 3,83° LU ; 95,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 Km arah Barat Daya Kota Meulaboh, Aceh pada kedalaman 54 km.

Adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga gempa dangkal tersebut terjadi.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.

Ia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa berdampak dan dirasakan di daerah Meulaboh dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Calang dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Banda Aceh dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Kemudian daerah Tapak Tuan, dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan daerah Sigli dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Ia mengatakan, hingga pukul 12.00 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

BMKG mengimbau kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak, atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Kemudian memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Serta memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.