Harga Cabai dan Beras Meroket di Batam

Cabai merah
Cabai merah. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Hargai cabai dan beras mulai  meroket di pasaran yang ada di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasuki akhir bulan Februari 2024.

Mimi, salah seorang pedagang pasar tradisional di Batam mengungkapkan, kenaikan harga cabai yang hampir 100 persen terus terjadi hingga saat ini.

“Sudah empat hari ini harga cabai naiknya sangat tinggi. Cabai merah yang biasanya saya jual Rp50.000 sampai Rp55.000 per kilogram, sekarang sudah Rp92.000 per kilogram,” ujar Mimi ditemui di Pasar Botania 2, Batam Center, Kota Batam, Kamis 22 Februari 2024.

Kenaikan serupa juga terjadi pada komoditas cabai rawit merah atau cabai nano yang dijual Rp110 ribu per kilogram dari yang sebelumnya Rp70.000 per kilogram. Lalu, cabai hijau juga nengalami kenaikan dari sebelumnya Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.

Menurut Mimi, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan oleh stok dari pemasok yang berkurang.

“Kalau dari supplier bilang pasokan ada, tapi memang berkurang. Mungkin ini karena gagal panen didaerah penghasil, biasanya seperti itu, makanya harganya melonjak,” kata Mimi.

Selain cabai, komoditas beras juga turut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga beras ini terjadi pada beberapa produk beras kemasan, bahkan kenaikan harga yang terjadi mencapai Rp20.000.

“Beras sekarang lagi naik juga seperti beras merek Harumas dan Minang Raya, sekarang yang 25 kilogram saya jual Rp350 ribu dari sebelumnya Rp330 ribu,” kata Mimi.

Kendati demikian, melansir data panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras di Kepulauan Riau mengalami disparitas minus 3,33 persen, atau mencapai rata-rata Rp 15.670 per kilogram.

Baca juga: Sekda Tanjungpinang: Harga Beras Terpantau Aman

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, meski saat ini harga beras mengalami kenaikan, namun pasokan beras di Kota Batam tetap aman dan terjaga hingga enam bulan ke depan sejak Januari 2024.

“Alhamdulillah di Batam tidak ada diterapkan pembatasan dalam hal pembelian beras atau komoditi apapun, stok beras kita juga cukup,” ujar Gustian. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News