Harga Cabai Nano Berangsur Turun di Pasar Mustafa Batam Centre

cabai nano
Cabai nano atau cabai setan. (Foto: Dok Ulasan.co)

BATAM – Harga komoditas cabai berangsur turun di Pasar Mustafa Batam Centre, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau memasuki pekan ketiga Januari 2024.

Pantauan ulasan.co di pasar Mustafa Batam Centre, rata-rata pedagang menjual cabai nano berkisar Rp55.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Harga tersebut turun sekitar Rp55.000 dibandingkan bulan Desember 2023 lalu yang mencapa Rp115.000 per kilogram.

“Sudah turun dari awal tahun kemarin, lumayan banyak turunnya sekitar Rp50 ribu,” ujar Nina, salah satu pedagang, Senin 15 Januari 2024.

Ia menjelaskan, penurunan harga tidak hanya terjadi pada komoditas cabai nano saja, tetapi juga pada komoditas cabai merah yang dijualnya Rp50.000 per kilogram, cabai hijau Rp50.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp45.000 per kilogram.

“Yang naik sekarang ini harga bawang. Bawang merah Jawa sebelumnya kami jual Rp36.000 sampai Rp38.000 per kilogram, sekarang kami jual Rp43.000 per kilogram,” kata Nina.

Kenaikan serupa juga terjadi pada komoditas bawang birma yang naik sebesar Rp5.000, dari sebelumnya Rp25.000 per kilogram, saat ini pedagang menjual rata rata Rp30.000 sampai Rp32.000 per kilogram. Kemudian tomat juga mengalami kenaikan harga yakni mencapai Rp33.000 per kilogram atau naik sebesar Rp17.000 dari harga normal yang biasa dijual pedagang yakni Rp16.000 per kilogram.

Sementara itu, harga komoditas lainnya yang terpantau stabil yakni daging ayam Rp38.000 per kilogram, bawang putih Rp38.000 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, wortel Rp16.000 per kilogram dan kentang Rp18.000 per kilogram.

“Kalau pasokan kita aman, makanya harga cenderung stabil, ada yang turun dan ada juga yang naik. Tapi naiknya tidak tinggi banget seperti akhir tahun kemarin,” ucapnya.

Baca juga: Cuma Petani Cabai dan Jagung di Karimun Nikmati Pupuk Subsidi

Sebelumnya, harga cabai nano di Kota Batam mencapai Rp115 ribu per kilogram pada November 2023.

Salah satu pedagang di Pasar Mustafa, Sarti mengatakan, kenaikan harga cabai tersebut memang biasa terjadi menjelang natal dan tahun baru (Nataru). Namun, kenaikan harga itu diperparah oleh kemarau panjang yang melanda daerah pemasok, sehingga menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen.

“Memang setiap mau akhir tahun pasti harga naik karena banyak yang membeli, tapi kali ini naik sekitar satu bulan sebelumnya karena kemarau,” ungkapnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News